Israel Akan Selenggarakan Pemilu Keempat Pasca Krisis Koalisi Pemerintah

Foto : Palinfo.com


BASHIRAHNEWS.COM, NAZARETH - Seperti diberitakan Palinfo.com edisi (3/12), Parlemen Israel “Knesset” sudah melakukan voting pada pembahasan awal terhadap RUU pembubaran diri Knesset dan memajukan jadwal pelaksanaan pemilihan umum. Sebanyak 61 suara mendukung dan 54 menentang. RUU tersebut masih membutuhkan 3 pembahasan lagi agar bisa diimplementasikan.


Separuh dari anggota pemerintah memberikan suara yang mendukung usulan kelompok oposisi akibat krisis yang melanda koalisi pemerintah yang berkuasa atas beberapa masalah, terutama anggaran umum dan pengaktifan Komite Menteri untuk Legislasi.


Sebelumnya Ketua Partai “Biru Putih”, Benny Gantz, menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sibuk untuk mempertahankan diri untuk tetap berkuasa dan membentengi dirinya sendiri di dalamnya untuk menghindari persidangannya atas tuduhan korupsi. Sementara Netanyahu menuduh Gantz menyeret Israel ke dalam pemilu yang tidak perlu.


Para pengamat melihat bahwa Netanyahu memelintir krisis pemerintahan ini untuk menghindari kesepakatan koalisi dan mencegah Gantz memimpin pemerintahan setelah hampir setahun, dan untuk memilih waktu yang lebih baik baginya untuk mengadakan pemilu.


RUU tersebut diajukan oleh pemimpin oposisi di Knesset, Yair Lapid, ketua partai "There is a Future", sebagai protes terhadap kinerja pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu dan dakwaan korupsi terhadapnya.


Dalam menanggapi RUU tersebut, David Amsalem, anggota Likud di Knesset beranggapan bahwa meskipun posisi dalam pemungutan suara sangat baik akan tetapi pada saat ini di Likud menentang untuk mengadakan pemilu dikarenakan perdana menteri dan anggota kubu nasional sedang sibuk menangani Corona dan krisis ekonomi akan tetapi Gantz tidak peduli dengan hal itu dan yang ia inginkan hanyalah menduduki jabatan perdana menteri.


"Meskipun posisi kami dalam pemungutan suara sangat baik, kami di Likud saat ini menentang untuk mengadakan pemilu. Perdana menteri dan anggota kubu nasional sedang sibuk menangani Corona dan krisis ekonomi. Tetapi Gantz justru tidak peduli tentang apa pun. Dia tidak peduli dengan anggaran; sebaliknya, dia peduli dengan rotasi dan ingin menduduki jabatan perdana menteri," jelas David. 


Dalam kondisi seperti ini, Israel sudah hampir akan melaksanakan pemilu awal, dan ini akan menjadi pemilu yang keempat dalam dua tahun. [Mujtahidatul Humairoh]

Lebih baru Lebih lama