Pembukaan Piala Dunia Qatar Tuan Rumah Pakaikan Penutup Kepala Ke Penonton

sumber foto: akun tiktok lanzada1

Oleh Mu'arofah Sya'ada | Mahasiswi STAI Al-Fatah, Cileungsi, Bogor.

Dalam video yang beredar di media sosial menampakkan seorang tuan rumah piala dunia yang bersorban memakaikan penutup kepala mirip hijab kepada penonton yang suka rela untuk dipakaikan penutup kepala itu.

Di sekitarnya juga terlihat ada beberapa penonton yang sebelumnya sudah dipakaikan penutup kepala terlebih dahulu, itu pun atas kesukarelaan para penonton itu sendiri.

Untuk menyesuaikan para penonton yang notabenenya sebagai non muslim orang yang memakaikan penutup kepala kepada penonton itu menstyling sesuai dengan rambut mereka yang berbentuk seperti turban atau tidak menutup sepenuhnya.

Hal ini ditanggapi komentar positif dari berbagai pihak, termasuk para netter yang melihat video tersebut yang mengatakan “Begini seharusnya jika datang ke negara orang harus mau dan menaati peraturan yang ada dari negara yang dikunjungi itu.”

Namun ada juga komentar dari pihak netter lain ada yang berbeda “Bagaimana kalau diterapkan di Indonesia, pasti akan banyak yang bilang kalau ini islamasasi atau pemaksaan padahal jelas terlihat di video itu gak ada unsur memaksa.” sambung netter lain.

Sebuah kejadian kecil yang berdampak besar karena Qatar sebagai tuan rumah dapat membawa dampak positif yang tadinya Islam banyak isu tentang teror dan pandangan buruk lainnya, padahal aslinya Islam itu damai dan tidak memaksa.

Banyak hal-hal yang Islami di Piala dunia tahun ini namun disampaikan dengan elegan sehingga penonton menerima dan tidak ada presepsi yang menjatuhkan dari perhelatan akbar yang berbeda tahun ini karena Qatar mengusung tema “kebersamaan untuk seluruh umat manusia, menjembatani perbedaan melalui kemanusiaan, rasa hormat dan inklusi.”

Dress code wanita yang hendak menyaksikan Piala Dunia Qatar harus menutupi lengan, bahu demi menunjukkan rasa hormat terhadap budaya setempat.

Pemerintah Qatar menerapkan aturan ketat ini, salah satunya dimaksudkan untuk melestarikan budaya Qatar dan mencegah anak-anak terpapar budaya asing.[]

Lebih baru Lebih lama