Bertemanlah Dengan Dia yang Mengingatkanku

 



Oleh Sofi Laili
| Mahasiswi STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor


ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻷَﺻْﺤَﺎﺏِ ﻣَﻦْ ﻳَﺪُﻟُّﻚَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺨَﻴْﺮِ
Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan


HIDUP tidak berhenti dengan berhentinya hembusan nafas, masih ada hidup selanjutnya. Hidup yang sesungguhnya, tidak hanya setahun, dua tahun, enam atau tujuh puluh tahun. Namun, abadi untuk selamanya.

Kebahagiaan dan kesengsaraan di kehidupan itu ditentukan pada kehidupan saat ini. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah dengan siapa kita berteman. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

 مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ ، أَوْ ثَوْبَكَ ، أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Engkau tidak akan rugi berteman dengan penjual minyak wangi. Sebab bisa jadi engkau membeli darinya atau paling tidak engkau mencium bau yang wangi. Sedangkan, seorang tukang besi, akan membakar tubuh atau pakaianmu, atau paling tidak engkau mencium aroma yang busuk darinya.”  (HR. Bukhari Muslim)

Betapa banyak manusia celaka akibat salah memilih teman. Saat hidup telah berganti, barulah datang penyesalan. Tapi, sesal kemudian apalah guna. Camkan dan renungkanlah firman Allah ﷻ ketika mengabarkan penyesalan orang-orang itu:

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ، يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا

"Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan sifulan itu teman akrabku." (QS. Al-Furqon: 27-28)

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan:

لَا تَصْحَبْ إِلَّا مَنْ أَعَانَكَ عَلَى ذِكْرِ اللَّهِ

_"Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang yang dapat membantumu untuk mengingat Allah."_ (Kitabuz Zuhd: 146)

Berteman dengan orang baik insyaa Allah akan membuat kita menjadi baik pula. Meski kita sangat jauh dari kedudukan mereka, setidaknya ada keinginan dan usaha untuk memperbaiki diri agar menjadi orang baik seperti mereka.

Berkah berteman dengan orang baik tidak hanya dirasakan oleh manusia saja. Bahkan hewan pun akan mendapatkan keberkahan dari pertemanan dengan mereka, sebagaimana yang terjadi dengan anjing ashabul kahfi. Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:

صُحْبَةُ الصَّالِحِيْنَ يَنْتَفِعُ بِهَا حَتَّى البَهَائِم، كَمَا حَصَلَ لِلْكَلْبِ الَّذِي كَانَ مَعَ أَصْحَابِ الْكَهْفِ، فَقَد شَمِلَتْهُ بَرَكَتُهُمْ فَأَصَابَهُ مَا أَصَابَهُمْ مِنَ النَّوْمِ عَلَى تِلْكَ الحَالَةِ العَجِيْبَةِ وصَارَ لَهُ ذِكْرٌ وَخَبَرٌ وَشَأْنٌ

“Bersahabat dengan orang-orang shalih bermanfaat sampai hewan sekalipun mengambil manfaat darinya. Sebagaimana yang terjadi pada seekor anjing yang bersama ashabul kahfi dimana keberkahan mereka juga dirasakan oleh anjing itu. Maka apa yang terjadi pada ashabul kahfi tatkala tidur dalam kondisi yang sangat ajaib pun terjadi pula pada anjing itu. Sehingga dia disebut-sebut, dikisahkan dan memiliki kedudukan.”(Al-Khuthabul Minbariyah: 2/149)

Mari berbenah. Kita sedang berjalan menuju Allah ﷻ untuk bertemu dengan-Nya di kehidupan berikutnya.

Oleh sebab itu, perhatikanlah betul-betul dengan siapa kita berteman. Berteman adalah pilihan, maka pilihlah teman-teman yang shalih, sehingga kita dapat saling mengingatkan dan juga kita mendapatkan manfaat dan keselamatan dunia serta akhirat dari pertemanan tersebut.[] 
Lebih baru Lebih lama