Pulau Komodo Kebakaran, Terbakar atau Dibakar?



Oleh Arina Islami | Mahasiswi STAI Al Fatah Cileungsi Bogor 


BAGI sebagian orang yang tidak begitu peduli terhadap lingkungan, kabar ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Tapi bagi kalangan pemerhati lingkungan, kebakaran di Pulau Komodo tentu sangat mengguncangkan nurani dan nalar.

Meskipun saya bukan seorang pemerhati lingkungan atau aktivis yang selalu menggaungkan cinta alam, namun sebagai anak kandung dari Nusa Tenggara Timur, saya sangat berduka cita sekaligus kesal dengan musibah yang melanda Pulau Komodo.

Sabtu, 7 Agustus 2021 kemarin, sekitar pukul 15.00 WITA, kobaran api melahap 10 hektar padang savana di bagian barat Pulau Komodo. Api baru dapat dipadamkan setelah lebih dari 12 jam. Bisa Anda bayangkan, seberapa besar kobaran api tersebut?

Bersyukur, fasilitas wisata dan komodo tidak ada yang menjadi korban. Tetapi sampai dengan saat ini, penyebab kebakaran belum juga diketahui.

Masih ingat soal pembangunan proyek Jurassic Park di Pulau Komodo? Bahkan UNESCO sudah turun tangan untuk menghentikan proyek yang membahayakan ekosistem komodo dan warga lokal itu, namun pemerintah kita ngotot dan tetap melanjutkan pembangunan.

Kemudian kebakaran ini terjadi tak berselang lama dari sorotan UNESCO agar proyek Jurassic Park di Pulau Komodo disetop. Otoritas setempat menyatakan kebakaran dipicu efek kemarau. Benarkah?

Saya tidak mengajak Anda untuk menuduh kebakaran ini adalah upaya pembukaan lahan untuk proyek Jurassic Park, namun saya setuju jika Anda berpikir demikan. Kita memang wajib curiga. Benarkah terbakar atau sengaja dibakar?

Sebagai satwa yang dilindungi, seharusnya ada perlindungan ekstra dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melindungi habitat Komodo. Pembangunan jurassic park dan kebakaran yang terjadi baru-baru ini merupakan dua hal yang membuat kita was-was. Ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami, sangat sulit mencari kebenaran dari mulut pemerintah.

Baiklah, sebagai masyarakat biasa yang khawatir tentang alam Indonesia, kita hanya bisa berharap kejanggalan yang menyelimuti Pulau Komodo segera menemukan titik terang.[]


Lebih baru Lebih lama