![]() |
Foto : Sa'adah Fitria |
Oleh Sa'adah Fitria | Mahasiswi STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor
"Sungguh wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski sesaat"
- Ali bin Abi Thalib -
SUDAH menjadi hal yang lumrah jika seorang wanita memiliki sifat cemburu, entah itu cemburu terhadap anak,pasangan atau bahkan terhadap orang lain.
Sebetulnya sah-sah saja jika seorang wanita memiliki sifat cemburu, namun harus dalam batas wajar. Jika cemburu itu berlebihan atau sering disebut cemburu buta, wanita bisa melakukan apa saja untuk mengatasi rasa cemburunya, bahkan dengan mengorbankan nyawa seseorang pun bisa wanita lakukan.
Kembali lagi, wanita dikenal sebagai mahluk yang memiliki sifat cemburu yang amat sangat tinggi dan berlebihan, karena setiap sifat- sifat yang ada pada diri wanita sekarang ini merupakan sifat-sifat yang ada juga ada pada diri istri-istri Rasulullah SAW.
Sifat cemburu sendiri di kalangan istri-istri Rasulullah, yang paling terkenal yaitu sifat cemburunya Saidatina Aisyah r.a.
Di mana diceritakan dalam sebuah kisah bahwasanya Aisyah pernah cemburu terhadap Shafiyah binti Huyai karena kecantikannya. Shafiyah binti Huyai merupakan istri Rasulullah yang dulunya seorang tawanan berdarah Yahudi.
Bahkan Aisyah pun pernah cemburu terhadap Khadijah istri Rasulullah yang telah wafat. Aisyah pun pernah cemburu ketika Nabi tidak sedang bersamanya.
Lalu bagaimana Islam memandang sifat cemburu yang diperlihatkan oleh kaum wanita?
Dalam Islam sifat cemburu diperbolehkan dan tidak salah jika wanita memperlihatkan rasa cemburu terhadap pasangannya. Allah pun menyukai rasa cemburu, tetapi rasa cemburu yang bagaimana?
Allah menyukai seseorang yang cemburu terhadap sesuatu yang benar dan tidak berlebihan. Misalnya, istri yang cemburu pada suaminya karena kurang menjaga batas ketika bergaul dengan teman lawan jenis di tempat kerjanya. Jika tidak berlebihan, rasa cemburu ini mampu menguatkan rasa cinta dan bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam suatu hubungan.
Namun perlu diingat, rasa cemburu seperti contoh di atas hanya diperbolehkan kepada pasangan halal.
No pasangan halal no cemburu ya...