BASHIRAHNEWS.COM, LUMAJANG - Seperti diberitaan detiknews edisi (1/12), Cuaca mendung membuat warga di area kaki Gunung Semeru was-was. Mereka khawatir hujan turun hingga membuat material lahar panas muntahan Semeru akan meluber ke pemukiman warga.
Untuk mengantisipasi luberan material lahar panas berupa pasir karena hujan, warga yang tinggal di Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, dievakuasi. Warga yang berjumlah 400 KK itu dievakuasi ke dua titik yang jaraknya 1 KM. Yakni Gedung SD 1 Supiturang dan SD 2 Supiturang.
"Kita mengevakuasi warga yang lokasinya paling rawan terkena luberan material lahar dan tumpukan pasir," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat dihubungi detikcom di Surabaya, Selasa (1/12/2020).
Dia menambahkan saat ini ketinggian tumpukan pasir atau lahar muntahan Gunung Semeru 30 meter dari bibir sungai.
"Tadi sekitar pukul 13.30 WIB sempat gerimis, sempat membuat warga was-was jika gerimis tadi membuat luberan material. Dan alhamdulillah, gerimis sekitar 30 menit segera reda," tambahnya.
BACA JUGA : Gunung Ile Ape Erupsi, Lembata Dihujani Abu Vulkanik dan Batu
Sebelumnya, kondisi Gunung Semeru dinyatakan stabil. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini dilaporkan berangsur stabil mulai pukul 04.33 WIB. Aktivitas Semeru mulai meningkat sejak pukul 01.45 WIB. Selama tiga jam ini terjadi letupan awan panas.
Selama ini Gunung Semeru kerap sering mengeluarkan letusan kecil. Meski begitu warga juga sudah terbiasa akan hal ini. Namun, sewaktu-waktu letusan Gunung Semeru akan cukup besar bisa saja terjadi.
"Gunung Semeru ini sering meletus skala kecil. Ini salah satu alamiahnya Gunung Semeru dan masyarakat sudah biasa. Tapi memang tadi malam, letusannya berbeda dengan hari biasa sehingga masyarakat tidak seperti biasa yang mereka lihat. Sangat meningkat dalam waktu 3 jam," pungkasnya. [Shofi Laili]