Pembukaan Silaknas, Ketua ICMI: Perpaduan Nilai Lokal dan Modern Akan Majukan Indonesia

Imam Santoso

BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR
– Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengatakan perpaduan nilai-nilai lokal dan modern akan menjadikan Indonesia lebih maju di masa depan, demikian dikatakan Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Arif Satria S.P., MSI, dalam pembukaan Silaknas pada Jumat malam (5/12) di Auditorium Four Season, Jimbaran, Bali.

"Kita lihat bahwa Ikan dilaut dan pohon dihutan, tidak diberi makan dan dipupuk oleh kita, namun tumbuh subur. Itu karena ada sistem yang bekerja pada alam, dan cara alam bekerja itulah yang harus dipelajari oleh manusia," terang Arif. 

Menurutnya, Alam punya cara dalam menjaga keseimbangan agar tetap tumbuh dan memberikan kebaikan bagi sekitarnya. 

Arif juga menyampaikan 8 peran ICMI di masyarakat, yaitu pertama ICMI harus berperan besar dalam membangun mempersiapkan kuakitas bangsa Indonesia yang berkualitas relevan dengan kemajuan zaman.

"Kita sudah mulai dengan menginisiasi Sekolah Insan Cendekia di seluruh Indonesia, termasuk membangun PAUD sebagai prioritas pengembangan Pendidikan anak bangsa. Sebab ternyata investasi pendidikan terpenting justeru di tingkat PAUD, karena saat itulah dimulainya soft skill dan hard skill seorang anak," ungkap Arif.

Kemudian yang kedua, adalah pengembangan inovasi agar bangsa ini tak hanya bergantung pada kekayaan Sumber Daya Alam dan Mineral. 

"Karena itu inovasi menjadi keniscayaan untuk terus memperjuangkan dan mengembangkan SDM. Indeks kualitas kita masih di Bawah Singapura dan Malaysia," terang Arif.

Berikutnya adalah, pengembangan Ekonomi syariah berbasis halal sebagai bagian masa depan umat Islam, pengembangan program advokasi public dan memberikan kritik membangun bagi bangsa oleh cendekiawan.

"ICMI mulai harus terdeoan dalam advokasi kepentingan publik, yaiu dengan memberikan pemikiran kostruktif untuk memperbaiki kondisi bangsa, termasuk kritisi kebijakan tambang, hutan dan energi," jelas Arif.


Selanjtnya, ICMI terus mengembangkan dialog Interfaith (lintas agama), agar ditemukan titik temu antar agama dan mampu berkolaborasi antar anak bangsa dalam memajukan bangsa dan negara.

Kemudian yang keenam, Arif mengatakan bahwa ICMI sudah harus memanfaatkan Teknologi Artificial Intelijen sekaligus mengantisipasi dampak negatifnya.

"Ketujuh, saya minta ICMI berperan dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pengembangan ekonomi dengan mengambil contoh semangat seamul Umdhong di Korsel yang membangun masyrakat mulai dari desa," terang Arif. 

Termasuk juga program Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk dalam hal ini sebagai salah satu solusi memperkuat gizi dan ekonomi masyarakat di desa.

"Karena itu, ICMI juga berperan mempromosikan budaya dan nilai-nilai bangsa, karena itu ICMI akan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh kalangan asosiasi sultan untuk merawat dan melestasikan kebudayaan," kata Arif.

Dalam kesempatan itu, Arif juga atas nama ICMI mengucapklan duka mendalam atas musibah banjir dan longsor di Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat.

"Semoga bangsa kita, khususnya yang mendapat musibah diberikan kekuatan untuk dapat bangkit Kembali dari musibah ini," kata Arif.

Dalam Pembukaan Silaknas, sekitar 1000 hadirin yang berasal dari berbagai daerah atau Organisasi Wilayah (Orwil) ICMI sangat antusias dan mememnuhi ruangan auditorium bahkan hingga keluar ruangan karena terbatasnya kapasitas hadirin.

Sementara itu, Sekda Propinsi Bali mewakili Gubernur, Dewa Made Indera membacakan pesan dari Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaan setinggi-tingginya karena ICMI memilih Bali sebagai lokasi Silaknas.

"Saya mewakili seluruh masyarakat Bali menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya atas momentum Silaknas ini, karena ICMI terbukti menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjadi rumah besar cedekiawan muslim se-Idonesia dalam membangun Indonesia. Semoga Silaknas ini menjadi momen penting bagi perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik," kata Dewa Made. 

Terlihat puluhan tokoh bangsa hadir dalam Silaknas seperti Prof Dr Jimly Asshddiqie, Prof Yudi Chrisnandi, Fadel Muhammad, Prof. Din Syamsudin serta tokoh lainnya yang hadir Bersama Kapolda Bali dan Pangdam Udayana.

Dalam laporannya, Ketua Pelaksana Nasional Silaknas ICMI 2025, Juliana Wahid, MSc, mengatakan bahwa momen Silaknas ini spesial karena salah satunya adalah baru pertamakali diadakannya di Propinsi Bali.

"Selain itu, ini juga bertepatan dengan Milad ICMI ke-35 dan tasyakur atas Amanah yang diberikan kepada Ketua Umum ICMI sebagai Ketua BRIN oleh Presiden Prabowo," kata Juliana. 

Tentang ICMI

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) adalah organisasi yang menghimpun cendekiawan Muslim dari berbagai latar belakang profesi. Sejak berdiri pada 1990, ICMI terus berkomitmen memperkuat peran cendekiawan dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan, pengabdian, dan pemberdayaan masyarakat.

ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara. [ Imam Santoso ]

Lebih baru Lebih lama