
Kondisi terkini di Aceh Timur. Jumlah korban meninggal akibat banjir di Aceh terus bertambah.
(Dok Kompastv/ MUHAMMAD)
BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR — Situasi darurat akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—kian memprihatinkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Sabtu (6/12), total korban meninggal dunia telah mencapai 914 jiwa, meningkat sebanyak 47 korban dari laporan sehari sebelumnya. Selain itu, sebanyak 389 jiwa lainnya masih dinyatakan hilang dan menjadi fokus utama operasi pencarian.
Data terkini ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta. Aceh menjadi provinsi dengan catatan korban meninggal tertinggi, mencapai 359 orang.
Interaksi Tiga Faktor Utama Pemicu Bencana
Bencana yang telah berlangsung sejak 24 November 2025 ini disebut bukan sekadar fenomena alam biasa. Para ahli menyimpulkan bahwa skala bencana yang besar ini disebabkan oleh interaksi dari berbagai faktor, baik alam maupun antropogenik (aktivitas manusia).
Menurut Ketua Program Studi Meteorologi ITB, Muhammad Rais Abdillah, bencana besar ini merupakan hasil dari kombinasi tiga faktor utama:
- Kondisi Atmosfer yang Sangat Aktif: Curah hujan yang ekstrem melampaui batas normal terjadi karena kondisi atmosfer yang sedang sangat aktif, menyebabkan intensitas hujan sangat tinggi dalam waktu singkat.
- Kerusakan Lingkungan: Kerusakan masif pada lingkungan telah mengurangi daya resap tanah secara signifikan. Hal ini menyebabkan air hujan tidak tertahan dan langsung meluncur deras, memicu banjir bandang dan longsor.
- Kapasitas Tampung Wilayah Melemah: Kapasitas wilayah terdampak untuk menampung atau mengalirkan air telah melemah. Ini bisa disebabkan oleh alih fungsi lahan, pembangunan di bantaran sungai, atau sedimentasi.
Fokus Pada Pencarian dan Penanganan Darurat
Dengan bertambahnya total korban dan tingginya angka orang hilang, prioritas utama penanganan bencana saat ini ditekankan pada upaya pencarian dan evakuasi korban.
BNPB bersama tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan relawan terus bekerja keras di lokasi untuk menyisir area terdampak, terutama di zona-zona yang diduga kuat masih menyimpan korban hilang.
Pemerintah daerah diminta untuk segera mengaktifkan posko darurat terpadu guna memastikan logistik dan bantuan medis tersalurkan dengan cepat kepada ribuan warga yang mengungsi atau terdampak langsung. Analisis mendalam mengenai faktor penyebab ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan mitigasi bencana jangka panjang di wilayah Sumatera. [ Yuliyani Fitriani ]
Sumber : Kompastv, Liputan6 dan Pusat data BNPB