Antisipasi Lonjakan Mudik Nataru, DKI Siagakan 2.500 Personel dan Operasikan 7 Terminal

Foto : MNC Media

BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR 
– Menjelang puncak arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperketat pengawasan di pintu-pintu keberangkatan bus. Langkah ini diambil menyusul prediksi terjadinya lonjakan penumpang pada 19 dan 20 Desember 2025, seiring dengan dimulainya masa libur sekolah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengungkapkan bahwa momentum hari Jumat menjadi titik krusial pergerakan massa di berbagai terminal AKAP.

"Karena libur sekolah itu sudah dimulai pada 22 Desember, sehingga biasanya begitu mulai libur sekolah, maka hari Jumatnya akan terjadi lonjakan di terminal-terminal yang ada di Jakarta," tutur Syafrin, Kamis (18/12).

Menjamin Kelaikan Bus melalui Ramp Check

Demi meminimalisir risiko kecelakaan di jalan, Dishub DKI secara intensif menggelar pemeriksaan kelaikan jalan (ramp check) terhadap seluruh armada bus. Pemeriksaan ini mencakup aspek teknis mulai dari sistem pengereman, lampu, hingga kondisi mesin bus di empat terminal utama, yaitu Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok.

"Harapannya, keseluruhan armada yang beroperasi pada empat terminal AKAP di Jakarta, yaitu Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok itu sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan," tegas Syafrin.

Posko Terpadu dan Terminal Tambahan

Selain kelaikan kendaraan, kenyamanan dan kesehatan pemudik juga menjadi perhatian utama. Kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Kepolisian, dan TNI diwujudkan melalui penyediaan posko-posko terpadu di tiap terminal.

Untuk mengantisipasi kepadatan yang berlebih di terminal utama, Dishub DKI juga menyiagakan tiga terminal bantuan, yakni Terminal Muara Angke, Terminal Grogol, dan Terminal Lebak Bulus. Sebanyak 2.500 personel gabungan pun telah dikerahkan ke titik-titik strategis tersebut.

Komitmen Pelayanan "Selamat, Aman, dan Nyaman"

Pengawasan ketat ini diharapkan dapat memberikan rasa tenang bagi masyarakat yang ingin merayakan libur akhir tahun di kampung halaman. Syafrin menekankan bahwa keselamatan adalah aspek yang tidak bisa ditawar.

"Prinsipnya, selama masa Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini, kami menyiapkan petugas dan seluruh sarana prasarana agar penyelenggaraannya selamat, aman, nyaman, dan masyarakat dalam melakukan kegiatan itu lancar, dan tentu memenuhi aspek keselamatan di jalan," pungkasnya.


Sumber : CNN Indonesia, detikNews, Kompastv

Lebih baru Lebih lama