Menyerah Jika Miskin

 

Foto: Pinterest 


Oleh Fauziah Az-zahra| Mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al- Fatah

“Berjudi bukan tentang seberapa baik Anda memainkan permainan, tetapi tentang seberapa baik Anda menangani uang Anda.” – V.P. Pappy

Salah satu yang merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya yaitu ketika tidak memiliki uang namun terpaksa berhutang demi bermain judi online. Orang yang tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berjudi termasuk merugi, begitu pun sebaliknya.

Dikutip dalam berita CNN Indonesia,terdapat 2,19 juta warga berpenghasilan rendah alias miskin rela merogoh kocek untuk main judi online. Jumlah itu setara dengan 79 persen dari total pemain judi online di Indonesia, 2,76 juta. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap 2,19 juta warga berpenghasilan rendah alias miskin rela merogoh kocek untuk main judi online. Jumlah itu setara dengan 79 persen dari total pemain judi online di Indonesia, 2,76 juta.

Meskipun merasakan kemenangan, orang-orang seperti itu, tidak akan berhenti bermain sebelum mereka merasakan kerugian yang sangat fantastis. Separah itu orang yang kecanduan judi online. Mulanya cuma beberapa puluh ribu rupiah, lalu menang jutaan rupiah bahkan ada yang jackpot dengan nominal yang menggiurkan. Mereka masih saja deposit, hingga akhirnya sadar semua uang disaku dan dompetnya habis tak tersisa.

Ketika uang sudah habis, mulailah orang gali lubang tutup lubang. Pinjol satu sudah lunas, dicicil dengan yang baru. Pinjol yang baru sudah selesai, pinjol lainnya diajukan. Begitu seterusnya. Seiring dengan adanya peminjaman itu, mereka seakan-akan tak sadar ada jebakan ketika semua uang sudah dia pakai hingga akhirnya gagal bayar.

Biasanya orang yang kecanduan merasa dengan berjudi online merasa hidupnya lebih baik, mengabaikan pekerjaan atau sekolah demi perjudian online, menggunakan setiap kesempatan untuk memeriksa platform atau aplikasi perjudian serta kesulitan keuangan yang disebabkan oleh perjudian, tagihan yang belum dibayar, memiliki banyak pinjaman. Orang seperti ini juga mengambil risiko lebih besar saat berjudi online serta merasa bersalah, tapi terus berjudi.

Ini dirasakan oleh Riki, mantan penjudi online yang kini memutuskan untuk taubat dan berhenti bermain, ia mengaku sadar setelah dikejar debt collector. Bahkan mengaku berubah dan diajari salat kembali oleh orang tua setelah hal tersebut terjadi kepada dirinya. Selain itu, Para influencer atau selebriti ditangkap oleh pemerintah karena terbukti mempromosikan situs judi online.

Ada banyak sekali bahaya judi online yang ditimbulkan, baik dari segi psikolog maupun sosial, diantaranya:

1. Kerugian Finansial

Yang paling bahaya dari judi online ini yaitu risiko kerugian finansial, orang yang kecanduan judi online sering menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk berjudi. Akibatnya, para pemain judi online akan mengalami kerugian finansial yang berakhir dengan hutang, kehilangan tabungan, hingga harta benda.

2.Merusak Kesehatan Mental

Para pemain judi sering mengalami gangguan seperti setres, kecemasan, dan depresi karena tidak mampu mengendalikan perilaku mereka.

3. Perceraian

Sejak januari-Agustus 2023 dari pengadilan agama di kabupaten Karawang, Jawa barat, tercatat ada 3.070 perkara dengan rincian cerai talak atau suami yang mengajukan perceraian sebanyak 714 perkara dan cerai gugat 2.356 perkara.

Pasalnya, ada ribuan istri yang menggugat cerai suaminya, dimana salah satu alasan yang sering muncul dilatarbelakangi cekcok dalam rumah tangga karena masalah ekonomi dan suami yang kecanduan judi online.

4. Bunuh Diri

Kisah yang sangat tragis di Kalimantan Timur, yang dialami oleh pria berusia 33 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa tergantung di dalam kamar mandi kontrakannya. Karena beliau banyak tagihan yang belum dibayar, jadi hal inilah yang diduga menjadi penyebab mengapa korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Itulah beberapa bahaya judi online. Berdasarkan studi, kegiatan perjudian menyebabkan penyakit sosial berupa lingkaran setan kemiskinan, kemaksiatan dan kejahatan, berkontribusi terhadap 10-15% KDRT dan kejahatan lokal lainnya di Indonesia. Dan mudah membuat anak-anak kecanduan hingga berperilaku negatif melawan hukum serta merusak harmoni rumah tangga juga masa depan mereka.

Jadi jelas, berjudi apalagi bagi orang miskin malah akan lebih memiskinkan. Tak hanya itu, efek terhadap kesehatan fisik dan mental dari kecanduan judi online juga bisa membuat lebih menderita, nelangsa serta merusak kehidupan Anda.[]


Lebih baru Lebih lama