Cinta dan Penyesalan

Ilustrasi


Oleh Raja Faisal | Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al Fatah Cileungsi

Cinta adalah susunan 5 huruf yang begitu rumit untuk dijelaskan dengan kata-kata, karena setiap manusia dapat merasakan cinta dan mengartikannya dengan sudut pandang yang berbeda. Baik itu cinta hamba kepada Tuhannya, cinta suami kepada istrinya ataupun cinta seorang ibu kepada anaknya. Cara mengungkapkan cinta juga bermacam bentuknya, mulai dari merangkai kata-kata indah nan puitis, melodi yang menyentuh hati, ataupun memperlakukan orang yang dicintai dengan spesial, dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak cara untuk mengungkapkan perasaan cinta, tak jarang seseorang menjadi bingung dan gugup untuk menyatakannya. Terlalu banyak pertimbangan dalam dirinya sehingga tak mampu mengungkapkan cinta dan melewatkannya begitu saja dengan rasa penyesalan yang teramat mendalam.

Seperti yang telah dikisahkan seorang filsuf ternama dunia Plato yang bertanya kepada gurunya Socrates. Plato bertanya pada gurunya, "apa itu cinta? Bagaimana aku bisa mendapatkannya?". Gurunya menjawab, "ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta". 

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting ?",

"Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik) sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat aku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya", jawab Plato kepada gurunya itu.

Gurunya kemudian menjawab "Ya, itulah cinta, cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan. Tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali waktu dan masa tidak dapat diputar mundur, maka terimalah cinta apa adanya". 

Dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa cinta bisa didapat ketika kita menyadari sebuah momen dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Apabila momen tersebut dilewatkan dan pergi begitu saja, maka akan hadir penyesalan dan rasa bersalah karena telah melewatkan momen yang mungkin hanya datang sekali seumur hidup. Maka sertailah cinta dalam ibadah pada Tuhanmu, sayangilah orang tua mu dengan penuh cinta agar tiada penyesalan setelahnya.[]

Lebih baru Lebih lama