Oleh Muhammad Afif Wafa | Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al Fatah, Cileungsi, Bogor
Figuran adalah orang yang melakukan peran pembantu dalam sebuah film atau drama. Lawan dari figuran adalah tokoh utama, tanpa adanya figuran maka film menjadi monoton dan kurang menarik, ini menunjukkan pentingnya seorang figuran. Namun tidak lebih penting dari pemeran utama.
Hidup ini pun layaknya sebuah drama, ada pemeran utama dan ada figuran. Kita berhak memilih siapa yang akan menjadi tokoh utama dalam kehidupan kita namun kita tidak bisa mengatur siapa yang menjadi figurannya. Semua orang yang kita temui, lihat, jumpai mereka adalah figuran dalam kisah hidup kita.
Di kehidupan orang lain pun demikian, mereka berhak menentukan siapa yg akan menjadi tokoh utama dalam hidupnya. Namun terkadang kita ingin diposisikan sebagai tokoh utama, karenanya kita berusaha untuk selalu ada untuknya dimanapun dan kapanpun. Akan tetapi apalah daya jika orang tersebut tidak menginginkannya sehingga perjuangan kita menjadi tidak berarti.
Tapi yang jelas kita adalah tokoh utama dalam hidup kita, jangan sampai kisah kita menjadi buruk hanya karena menjadi figuran di dalam hidup orang lain. Kita boleh berjuang untuk menjadi pemeran utama dalam kisah orang lain namun ketika ternyata sia-sia, kembalilah dan lanjutkan kisahmu dengan indah. Waktu dan perjuanganmu lebih mahal dibandingkan penghargaan mereka atas peran figuranmu.
"Menyempurnakan kisah orang lain adalah sebuah hal yang baik, tetapi ingat jangan sampai kita kehabisan tenaga dan usia sehingga melupakan kisah kita yang seharusnya kita buat menjadi lebih indah"
Jangan lupakan kisahmu hanya karena peran figuranmu. Buatlah kebahagiaan, keceriaan, dan keindahan di dalamnya, terkadang kesedihan terbentuk karena kita terlalu fokus menjadi figuran untuk orang lain.[]