Tidak Ada Kata "Hanya" Untuk Sunnah

Foto : Ghifar Al Khumasi


Oleh Ghifar Al Khumasi | Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor 


"Para sahabat dan Assabiqunal Awwalun mengamalkan Sunnah karena mereka tahu bahwa itu adalah Sunnah, dan kebanyakan orang masa kini meninggalkan Sunnah karena mereka tahu kalau itu hanyalah Sunnah"


Seorang muslim memiliki tuntutan agar menjalani seluruh kehidupannya di dunia berlandaskan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sesuai dengan apa yang kita ketahui dalam Al-Qur'an, surat An-Nisa, Ayat 59 :


(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ أَطِیعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِیعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِی ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَـٰزَعۡتُمۡ فِی شَیۡءࣲ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِۚ ذَ ٰ⁠لِكَ خَیۡرࣱ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِیلًا)


"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."


Perlu diulang kembali bahwa manakala kita berada dalam suatu perkara, menjadi keharusan kita mengembalikannya kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.


Sangat jelas hukumnya mengamalkan perintah Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an. Namun terkadang Sunnah Nabi Muhammad SAW, justru seakan hanya menjadi pilihan, di mana sebagian dari kita mengamalkan dan sebagian lagi mengabaikannya. 


Bila dilihat dari kondisi generasi muslim masa kini dalam melihat Sunnah Nabi Muhammad SAW, dunia seakan terbalik. Seolah memiliki pola pikir yang berbenturan dengan apa yang menjadi landasan para Sahabat, Tabi'in, Tabiut-Tabiin serta para ulama yang mengamalkan Sunnah sebagai perintah yang tidak boleh dianggap remeh. 


Berbeda dengan apa yang kita lihat hari ini. Begitu banyak muslim yang meninggalkan Sunnah karena berbagai pertimbangan dan menjadikan landasan bahwa hal itu hanyalah Sunnah.


Mungkin dari sisi inilah alasan, mengapa para ulama salaf memiliki kualitas keimanan yang sangat luar biasa. Dari sini kita bisa bertafakkur kembali bahwa kita masih sangat jauh dari kesempurnaan agama. Masih sangat jauh dalam mencontoh dan mengamalkan ajaran-ajaran Sunnah Nabi Muhammad SAW.


Lalu, bagaimana dengan mereka yang beralasan bahwa "di masa ini ujian dan godaan berbeda dengan zaman dulu, teknologi dan perkembangan zaman misalnya, kita dihadapkan pada zaman penuh fitnah dan kesibukan yang tak sebanding dengan masa para salaf," apakah ini boleh dijadikan alasan?


Mendengar ungkapan di atas, boleh dibilang memang terjadi saat ini, namun salah satu kaidah fiqih menyebutkan bahwa, “Amalan yang semakin sulit dan banyak, semakin besar pahalanya.”


Baca juga : Allah Gembira Jika Kamu Bertaubat


Di sini kita tahu bahwa, di balik sulitnya apa yang kita jalani saat ini, ternyata terdapat begitu besar balasan yang akan kita dapatkan dari amalan-amalan yang semakin kini semakin sulit untuk dijalani. 


Maka begitulah keutamaan Sunnah yang mungkin semakin jarang diketahui banyak orang. Semakin sulit dalam mengamalkanya, akan membuahkan hasil yang lebih manis dibandingkan mereka yang mudah dalam mengamalkan Sunnah.


Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang tidak meremehkan Sunnah. Senantiasa menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam menjalani kehidupan di dunia.[]

Lebih baru Lebih lama