![]() |
Foto : Hafiz Nai | Peserta Seminar Proposal |
BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR - Penguji 1, Dr. Dedy Turmudi, M. A TESOL, mengatakan bahwa kegiatan seminar proposal merupakan tradisi akademis yang harus dihidupkan di dunia kampus dan sebagai penjaminan mutu suatu penelitian.
"Seminar proposal ini bagian dari penjaminan mutu bagaimana peneliti menempuh proses, jadi ga ujug-ujug neliti gitu loh. Ini adalah tradisi akademis yang harus dihidupkan untuk menjadi sebuah kampus yang credible," ucap Dedy kepada Bashirahnews saat diwawancarai pada Sabtu (5/12).
Selain Dedy, dalam kegiatan Seminar Proposal Mahasiswa Tingkat Akhir di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi Bogor, Penguji 2, Nurhamid, M. Pd memberikan evaluasi tentang kegiatan tersebut.
"Saya melihat sudah ada pembimbingan di sana. Sebenarnya bimbingan itu setelah seminar proposal. Tapi ada bagusnya juga. Hanya saja pembimbing harus lebih memahami masing-masing mahasiswa yang dibimbing. Karena sudah dibimbing tapi kok dari judulnya saja masih ada yang harus diubah gitu loh, harusnya kan yang diperbaiki tinggal isinya saja," ungkap Nurhamid.
BACA JUGA : Seminar Proposal Mahasiswa Akhir STAI Al-Fatah, Rukanda : 90 Persen Bagus
Ia juga menuturkan bahwa mahasiswa harus dibekali pengetahuan agar dapat memahami apa yang harus diteliti.
"Saran saya yang kedua, mahasiswa ketika meneliti udah tau apa yang akan diteliti. Ke depannya nanti mahasiswa harus dibekali pengetahuan tentang judul dan objek penelitiannya," tutur Nurhamid.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat empat dosen yang menjadi penguji dan dibagi menjadi tiga sesi ; sesi pagi, sesi siang dan sesi sore.
Empat dosen tersebut ialah Dr. Dedy Turmudi, M. A TESOL, Nurhamid, M. Pd, dan Deni Rahman, M. I. Kom serta Wahyudi KS, M. Pd. I. Juga Rukanda Sastra Gunawan, M. Pd sebagai ketua sidang.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 mahasiswa semester akhir dan dihadiri oleh mahasiswa lain dari semester satu sampai dengan semester lima. [Arina Islami]