Usai Jalani 4 Tahun Penjara, Mantan Menkes Siti Fadilah Hirup Udara Bebas


BASHIRAHNEWS.COM, JAKARTA Mantan Menteri Kesehatan periode 2004-2009 Siti Fadilah Supari bebas murni dari Rumah Tahanan Kelas I Pondok Bambu pada Sabtu (31/10/2020), setelah menjalani hukuman 4 tahun penjara.


Dilansir dari Kompas.com, Siti Fadilah merupakan terpidana kasus penyalahgunaan wewenang dalam kegiatan pengadaan alat kesehatan (alkes) guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) tahun 2005, pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan (PPMK) Departemen Kesehatan.

"Telah dibebaskan hari ini, Sabtu 31 Oktober 2020, warga binaan atas nama Dr. dr. Hj. Siti Fadilah Supari, Sp. Jp, usia 69 tahun pidana empat tahun," kata Kabag Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Rika menuturkan, Siti dibebaskan karena telah selesai menjalani pidana pokok 4 tahun penjara serta telah membayar pidana denda dan pidana tambahan uang pengganti ke negara.

Dengan bebasnya Siti Fadilah, pihak Rutan Kelas I Pondok Bambu pun menyerahkan Siti Fadilah kepada kuasa hukumnya dan pihak keluarga.

Sebelumnya Siti Fadilah dijerat KPK dalam perkara dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di kementerian yang sempat dia pimpin. Dengan dugaan menerima suap sebesar Rp1,9 miliar. Ditetapkan sebagai tersangka pada 2014, Siti baru masuk persidangan 2017 dan dijatuhi vonis empat tahun penjara pada tahun yang sama.

Dilansir dari CNN Indonesia, Siti Fadilah acap kali mengkritisi penanganan virus corona (Covid-19) yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Siti sempat mewanti-wanti agar pemerintah tak terbelenggu dengan tekanan dunia dalam menghadapi pandemi covid-19.

Pada April 2020 lalu, Siti menyurati Jokowi dari balik jeruji besi. Kala itu, dia memandang upaya screening massal serentak akan mendukung keberhasilan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Indonesia.

Dia juga meminta agar Indonesia tak bergantung pada vaksin Covid-19 yang tengah diupayakan oleh pendiri Microsoft Bill Gates. Menurutnya, vaksin tersebut belum tentu ada dalam waktu dekat.[]

Lebih baru Lebih lama