Panggung Awal Mahasiswa: Drama Sebagai Bahasa Kehidupan di STAI Al-FATAH

 

Sumber foto media PMB STAI Al-FATAH 

Oleh Budi Nur Salekhah | Mahasiswa Semester 3 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al-Fatah

STAI Al-FATAH kembali menyediakan ruang untuk ekspresi akademik yang bermakna melalui Pementasan Drama Mahasiswa Semester 1.

Ini adalah panggung belajar yang menggabungkan seni, bahasa, dan kehidupan sehari-hari. Acara ini diadakan pada hari Kamis, 1 Januari, di Ruang 1 dan 2 Gedung STAI Al-FATAH, mulai pukul 08.00 sampai selesai.

Pementasan drama ini dimulai oleh Bu Nella Novriyanti, dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.

Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pendekatan belajar yang lebih kontekstual. Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga belajar memahami bahasa sebagai alat untuk menyampaikan perasaan, mencerminkan kehidupan sosial, dan memahami dunia melalui seni peran.

Dalam acara ini, mahasiswa menampilkan dua drama karya Arifin C. Noer, yaitu “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” dan “Pada Suatu Hari”.

Pemilihan karya ini bukan tanpa alasan. Arifin C. Noer dikenal mampu menyampaikan kisah-kisah yang menggambarkan realitas sosial, konflik dalam diri manusia, dan nilai-nilai kemanusiaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Drama “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” menceritakan kisah kehidupan yang sederhana dan penuh kebatasan, tetapi tetap mengandung harapan.

Meskipun jalan kecil itu terlihat sepele, cahaya kemanusiaan tetap terang, menunjukkan bahwa setiap kehidupan, walau kecil, layak dihargai dan dipertahankan.

Drama “Pada Suatu Hari” menggambarkan dinamika emosional tokoh dalam menghadapi tantangan kehidupan, kejutan, dan arti penting dari hubungan sederhana.

Kisah ini mengajak penonton untuk berpikir bahwa kehidupan sering kali diceritakan melalui peristiwa-peristiwa kecil yang membentuk kepribadian manusia.

Menariknya, semua pemeran dan tim produksi adalah mahasiswa semester 1.

Mereka menggunakan panggung ini sebagai tempat pertama untuk menunjukkan keberanian, kepercayaan diri, dan kerja sama. Mereka tidak hanya berperan sebagai aktor, tetapi juga terlibat dalam berbagai aspek produksi, seperti sutradara, musik, dan tata panggung.

Pementasan ini menunjukkan bahwa mahasiswa baru tidak hanya mampu menyerap materi akademik, tetapi juga bisa mengubahnya menjadi karya yang bermakna.

Latihan, pengembangan karakter, dan kerja tim merupakan bagian penting dari pembelajaran yang tidak tertulis di buku teks.

Melalui panggung drama ini, STAI Al-FATAH menegaskan komitmennya untuk memberikan pendidikan yang humanis dan berbasis praktek nyata.

Bahasa Indonesia diajarkan bukan hanya sebagai aturan kebahasaan, tetapi sebagai sarana untuk merasakan empati, peka terhadap lingkungan, dan berani mengungkapkan pikiran.

Inisiatif Bu Nella Novriyanti dalam menggunakan seni sebagai metode belajar telah memberikan langkah nyata dalam membangun kreativitas mahasiswa sejak awal kampus.

Drama bukan hanya tontonan, tetapi juga topik pembelajaran yang mengajarkan nilai kehidupan secara mendalam.

Pementasan ini bukan akhir, tapi awal. Awal bagi mahasiswa semester pertama untuk mengenal dirinya, memahami peran sosialnya, dan menyadari bahwa pendidikan sejatinya adalah tentang menjadi manusia yang peka, berani, dan bermakna.

Lebih baru Lebih lama