Oleh Aurallya Finandya Putri | Mahasiswa Semester V Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al-Fatah
Sinopsis
Novel Galaksi menceritakan tentang kisah percintaan masa SMA seorang Galaksi Aldebaran, pemuda yang berasal dari keluarga kurang harmonis. Kurangnya kasih sayang ditambah dengan perbedaan perlakuan yang diterima dari orang tuanya, menjadikan Galaksi tumbuh menjadi sosok yang keras.
Pergaulan membawanya kepada geng Ravispa, geng paling ditakuti karena paling gagah dan pemberani. Tempat dimana Galaksi merasa menemukan kenyamanan dan diterima apa adanya. Walaupun geng tersebut berisikan anak anak pemberontak dan nakal di SMA Ganesha, namun ikatan solidaritas antar anggotanya sangat kuat.
Sampai akhirnya Galaksi bertemu dan jatuh hati dengan Kejora Ayodhya, seorang anggota paskibraka. Kisah cinta mereka dipenuhi perjalanan dan penuh lika liku. Apalagi diselingi bumbu bumbu persaingan dan api cemburu. Apakah kisah cinta sang ketua Geng dengan gadis pelajar berprestasi akan berakhir bahagia?
Analisis
Poppi Pertiwi menggunakan bahasa yang mudah difahami oleh anak remaja saat ini. Penggunaan kalimat “Galaksi” sebagai simbol dunia batin manusia sangat kuat dan konsisten sepanjang narasi. Gaya penulisan yang mengalir membuat pembaca mudah terhanyut dalam alur cerita, meskipun terkadang kedalaman filosofis yang ditawarkan membutuhkan pembacaan yang lebih cermat.
Tokoh-tokoh dalam novel ini digambarkan dengan dimensi yang cukup kompleks. Protagonis dibangun sebagai karakter yang dapat difahami, dengan kelebihan dan kekurangannya yang sangat manusiawi. Perkembangan karakter terasa organik, mengikuti pengalaman- pengalaman yang membentuk mereka.
Novel ini membuktikan bahwa kita dapat menemukan keluarga dalam sebuah geng anak muda yang terkenal berandalan, suka tawuran, dan tidak tau aturan. Penulis sangat lihai dalam menangkap nuansa perasaan manusia dan menerjemahkannya ke dalam kata-kata
Evaluasi
Novel ini berhasil menangkap esensi perasaan jatuh cinta pertama dengan sangat autentik. Setiap kegelisahan, overthinking, dan momen awkward terasa nyata dan tidak dibuat-buat. Dialog antar karakter yang natural dan mengalir dengan wajar, mencerminkan cara remaja berkomunikasi di kehidupan nyata. Ini membuat pembaca mudah terhubung dengan cerita. Alur cerita bergerak dengan tempo yang pas, tidak terlalu lambat hingga membosankan, namun juga tidak terburu-buru. Luluk HF tahu kapan harus membangun ketegangan dan kapan memberikan momen manis yang menghibur.
Kesimpulan
Novel yang menawarkan pengalaman membaca yang introspektif dan emosional. Cocok untuk pembaca yang menyukai sastra kontemporer dengan kedalaman psikologis dan apresiasi terhadap keindahan bahasa.
Novel ini berhasil mengingatkan kita bahwa setiap manusia memiliki kompleksitas dan kedalaman yang layak untuk dipahami dan dihargai. Buku ini direkomendasikan untuk pembaca dewasa muda dan dewasa yang sedang dalam fase pencarian makna hidup, atau siapa saja yang menikmati prosa puitis dengan eksplorasi tema-tema eksistensial. Meskipun memiliki beberapa kelemahan dalam pacing, “Galaksi” tetap menjadi karya yang berkesan dan mampu meninggalkan refleksi mendalam setelah membacanya.
