Meneladani Keikhlasan Nabi Ibrahim dalam Ibadah Qurban

Sumber: Pinterest

Oleh Muhammad Jibran Rachmadi| Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al- Fatah

Ibadah qurban tidak sekadar tradisi tahunan dalam bentuk penyembelihan hewan saat Idul Adha. Ia merupakan bentuk penghambaan yang mendalam, penuh keikhlasan, serta wujud ketundukan mutlak kepada perintah Allah SWT. Dalam sejarah Islam, kisah Nabi Ibrahim AS menjadi gambaran nyata tentang pengorbanan yang dilandasi oleh iman dan kepatuhan sejati.

Allah SWT menguji Nabi Ibrahim dengan perintah yang amat berat: menyembelih putra tercintanya, Nabi Ismail AS. Perintah tersebut bukanlah bentuk kekejaman, melainkan ujian untuk mengukur keimanan dan ketaatan. Dengan keyakinan yang utuh, Nabi Ibrahim siap menjalankannya. Nabi Ismail pun menunjukkan keteguhan hati dengan menerima ketentuan Allah tanpa penolakan. Dari keduanya, tergambar jelas bahwa kecintaan kepada Sang Pencipta harus ditempatkan di atas segala hal duniawi.

Tindakan Nabi Ibrahim mencerminkan tingkat keikhlasan yang luar biasa. Ia menjalankan perintah tersebut tanpa mempertanyakan alasan atau menunda-nunda pelaksanaannya. Inilah hakikat qurban kesediaan untuk melepaskan sesuatu yang kita cintai demi meraih ridha-Nya.

Meskipun zaman telah berubah, semangat qurban tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pengorbanan kini bisa diwujudkan melalui dedikasi waktu dan tenaga untuk kemaslahatan umat, berbagi harta untuk membantu yang membutuhkan, atau mengendalikan hawa nafsu demi menjaga ketaatan terhadap ajaran agama.

Lebih dari sekadar ritual, qurban adalah cerminan dari keikhlasan hati. Ia mengajarkan untuk tidak terikat pada dunia, melainkan kepada ridha Allah semata. Dengan meneladani keteguhan Nabi Ibrahim, kita diajak menjadi pribadi yang lebih ikhlas, patuh, dan mencintai Allah di atas segalanya.

Jika Anda ingin, saya bisa bantu mengubahnya menjadi dokumen Word atau PDF dengan font Helvetica sesuai ketentuan. Apakah Anda ingin saya bantu buatkan filenya?.[]

Lebih baru Lebih lama