Oleh Cevi Abdul Gopur| Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al- Fatah
Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan kontrak antara dua individu, tetapi juga perjalanan spiritual dan sosial yang bertujuan untuk mendapatkan ridha Allah. Dalam pandangan Islam, pernikahan melibatkan banyak dimensi, mulai dari aspek ibadah, takdir, tanda-tanda kekuasaan Allah, hingga tanggung jawab, kesetiaan, dan kebahagiaan.
1. Pernikahan sebagai Ibadah
Pernikahan dalam Islam dianggap sebagai ibadah, yang berarti setiap aspek dari pernikahan dilaksanakan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti perintah-Nya. Ibadah ini tidak hanya terbatas pada ritual formal, tetapi juga mencakup aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan kesadaran penuh akan kehadiran Allah. Dalam konteks ini, pernikahan dilihat sebagai jalan untuk menyempurnakan agama seseorang, dengan saling menghormati, mencintai, dan memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pasangan.
2. Pernikahan sebagai Takdir
Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan bagian dari takdir Allah. Setiap individu diciptakan dengan jodoh yang telah ditetapkan, dan pernikahan adalah manifestasi dari takdir tersebut.
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz-Dzariyat: 49).
Konsep takdir ini memberikan keyakinan kepada umat Muslim bahwa jodoh mereka adalah ketetapan Allah yang terbaik. Hal ini mengajarkan kesabaran dan tawakal dalam proses pencarian pasangan hidup.
3. Pernikahan sebagai Tanda-tanda Kekuasaan Allah
Pernikahan dianggap sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah. Melalui pernikahan, Allah menunjukkan kebesaran dan kebijaksanaan-Nya dalam menciptakan pasangan yang saling melengkapi. Pernikahan adalah cerminan dari kekuasaan dan rahmat Allah, di mana manusia dapat merasakan kasih sayang dan ketenangan yang merupakan karunia-Nya.
4. Pernikahan sebagai Tanggung Jawab
Pernikahan membawa tanggung jawab besar bagi suami dan istri. Suami bertanggung jawab untuk melindungi, mengayomi, dan memenuhi kebutuhan istri, sementara istri bertanggung jawab untuk taat kepada suami dan menjaga rumah tangga.
5. Pernikahan sebagai Kesetiaan
Kesetiaan dalam pernikahan meliputi kejujuran, saling menghargai, dan menjaga amanah yang diberikan Allah. Suami dan istri yang setia satu sama lain tidak hanya menjaga hubungan mereka, tetapi juga memperkuat iman dan kedekatan mereka kepada Allah.
6. Pernikahan sebagai Kebahagiaan
Pernikahan memberikan kebahagiaan dan ketenangan bagi pasangan suami istri. Allah menciptakan pernikahan sebagai sumber kasih sayang dan kebahagiaan, di mana pasangan bisa saling melengkapi dan mendukung. Kebahagiaan ini tercermin dalam ketenangan yang dirasakan ketika bersama pasangan, serta damai dalam hati dan rumah tangga.
7. Pernikahan Berbuah Manis dan Indah
Pernikahan yang dijalani dengan baik dan penuh kasih sayang akan menghasilkan buah yang manis dan indah, baik dalam bentuk keturunan yang shalih maupun kebahagiaan dalam rumah tangga. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang dan didikan agama yang baik akan menjadi investasi akhirat yang berharga bagi kedua orang tuanya.
8. Pernikahan sebagai Penyelamat dan Penyempurna Iman
Pernikahan dapat menyelamatkan seseorang dari godaan syaitan dan melindungi dari perbuatan dosa, serta menyempurnakan iman seseorang. Melalui pernikahan, pasangan suami istri dapat menjaga kesucian diri dan saling mengingatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Pernikahan dalam Islam memiliki banyak dimensi yang saling terkait. Dari aspek ibadah, takdir, tanda-tanda kekuasaan Allah, tanggung jawab, kesetiaan, kebahagiaan, hingga sebagai penyelamat dan penyempurna iman. Memahami kedudukan pernikahan dalam Islam membantu umat Muslim menjalani kehidupan rumah tangga yang penuh berkah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai pernikahan dalam Islam secara efektif, berikut beberapa langkah praktis yang bisa diambil oleh pasangan suami istri dalam kehidupan sehari-hari:
1. Niat yang Ikhlas
Setiap perbuatan dalam Islam harus diawali dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Niat yang ikhlas dalam pernikahan akan menjaga pasangan dari niat yang tidak baik dan memperkuat ikatan mereka.
2. Saling Menghormati dan Menghargai
Saling menghormati dan menghargai antara suami istri adalah kunci keharmonisan rumah tangga. Ini termasuk menghargai pendapat, perasaan, dan kontribusi masing-masing.
3. Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting dalam pernikahan. Dengan komunikasi yang baik, pasangan dapat menyelesaikan masalah dengan lebih mudah dan mencegah kesalahpahaman.
4. Kerja Sama dalam Rumah Tangga
Kerja sama dalam mengurus rumah tangga akan menciptakan keharmonisan dan keseimbangan. Suami dan istri harus saling membantu dalam tugas-tugas sehari-hari.
5. Menjaga Kasih Sayang dan Romantisme
Menjaga kasih sayang dan romantisme adalah cara untuk memperkuat ikatan emosional antara suami dan istri. Hal ini bisa dilakukan dengan saling memberi perhatian, pujian, dan hadiah kecil.
6. Memperkuat Iman dan Taqwa Bersama
Pasangan suami istri harus saling mengingatkan dan mendukung dalam memperkuat iman dan ketaqwaan, seperti beribadah bersama, shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir.
7. Bersabar dan Bertawakkal
Setiap rumah tangga pasti menghadapi ujian dan tantangan. Bersabar dan bertawakkal kepada Allah akan membantu pasangan menghadapi segala kesulitan dengan tenang dan bijak.
8. Mengikuti Teladan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Mengikuti sunah-sunah beliau dalam berumah tangga akan membawa berkah dan kebahagiaan.
Tujuan Pernikahan dalam Islam:
- Menjaga diri dari perbuatan maksiat
- Memenuhi tuntutan naluri manusia
- Membina rumah tangga yang islami
- Menggapai ketenangan jiwa (sakinah)
- Meningkatkan ibadah kepada Allah
- Mengamalkan ajaran Rasulullah SAW
- Mendapatkan keturunan yang shalih
- Membentengi akhlak yang luhur
- Menundukkan pandangan
- Mendekatkan diri kepada Allah
Tips Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
- Saling bersikap jujur dan terbuka
- Saling menjalin komunikasi yang baik
- Mengutamakan kebersamaan dengan keluarga
- Bijak dalam menghadapi permasalahan
- Saling memberikan perhatian
- Saling menciptakan suasana menyenangkan
- Menerima kelebihan dan kekurangan anggota keluarga
- Memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir
Hak dan Kewajiban Suami Terhadap Istri
- Memberi mahar
- Memberi nafkah yang layak
- Mengajarkan agama
- Bersikap adil terhadap istri
- Mencintai istri secara tulus
- Menasehati istri dengan cara yang baik
- Berperilaku baik terhadap istri
- Menggauli istri secara makruf
- Menjaga istri dari dosa
- Memberi cinta dan kasih sayang
Hak dan Kewajiban Istri
- Mendapatkan mahar, nafkah, dan perlakuan baik
- Taat kepada suami
- Menjaga rumah tangga dan harta suami
- Menjaga kehormatan dan amanat sebagai istri atau ibu
- Meminta izin suami sebelum bepergian atau berpuasa sunnah
- Menjaga iman dan meningkatkan ketaqwaan
Dengan memahami hak dan kewajiban suami-istri, serta mengimplementasikan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan rumah tangga, pernikahan dalam Islam dapat berjalan harmonis dan penuh berkah.[]