Oleh Hajar Az-Zahra| Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al- Fatah
Bekasi - Dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang pertama kali diselenggarakan di Bandung pada tahun 1955, Aqsa Working Group (AWG) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah menggelar seminar internasional bertajuk “Hentikan Genosida, Bersatu Merdekakan Palestina”. Acara ini berlangsung di Aula Munif Chatib, Insan Mandiri, Bekasi, pada Kamis, 24 April 2025.
Seminar ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza, Palestina, akibat agresi militer Israel. Di tengah kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam menghentikan penderitaan rakyat Palestina, seminar ini menjadi ruang penting untuk menyerukan solidaritas dan aksi nyata dari negara-negara Asia-Afrika.
Menyalakan Kembali Semangat KAA dan Dasasila Bandung
Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah, dalam pemaparannya menegaskan pentingnya kembali kepada prinsip dasar KAA dan Dasasila Bandung yang menjunjung tinggi kedaulatan bangsa, menolak imperialisme, dan memperjuangkan kemerdekaan bagi seluruh negara yang masih terjajah.
“Tidak ada satu bangsa pun yang lebih tinggi dari bangsa lain. Prinsip kesetaraan dan anti-penjajahan yang diwariskan melalui Konferensi Asia-Afrika 1955 harus terus kita jaga dan aktualisasikan, terutama dalam konteks Palestina,” tegas Anshorullah. Ia juga menyerukan agar negara-negara Asia-Afrika menjalankan kewajiban historis mereka untuk membantu memerdekakan Palestina secepat mungkin.
Tanggung Jawab Kolektif Asia-Afrika
Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Bidang Kemahasiswaan STAI Al-Fatah, Imam Santoso, menyampaikan bahwa genosida di Gaza adalah tragedi kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab kolektif, terutama bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika dan umat Islam.
“Kita tidak bisa diam. Diplomasi harus diperkuat, tekanan publik harus dibangun, dan aliansi internasional harus dibentuk untuk menghentikan kekejaman zionis serta membuka jalan bagi kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Tindak Lanjut dan Rekomendasi Strategis
Dalam sesi penutup, seminar ini menghasilkan sejumlah rekomendasi konkret, antara lain:
- Pembentukan forum bersama dan jaringan solidaritas antarorganisasi Asia-Afrika.
- Mendesak negara-negara Asia-Afrika untuk meratifikasi Konvensi Genosida 1948.
- Penyusunan white paper yang memuat strategi diplomasi dan aksi kemanusiaan terkoordinasi.
Komitmen Jangka Panjang
Seminar ini ditutup dengan pernyataan tekad bahwa perjuangan membebaskan Palestina bukan sekadar slogan atau reaksi sesaat, melainkan agenda jangka panjang yang harus diusung bersama oleh seluruh negara Asia-Afrika.
“Palestina harus merdeka. Ini adalah misi sejarah kita semua,” pungkas panitia.[]