Selesai Sebelum Memulai

 

Foto: Penulis

Oleh: Nur Hikmah | Mahasiswi prodi Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al-Fatah 

Orang yang kuat bukanlah orang yang tidak pernah menangis, namun orang yang terus bertahan di tengah cobaan dan tetap beribadah kepada Allah SWT.

Manusia diciptakan untuk tujuan tertentu. Tujuan utama diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

Namun, pada kenyataannya sering kali masyarakat merasa  malas dan bosan. Keduanya merupakan ritual wajib, khususnya sunnah. Perasaan malas dan bosan ini sudah menjadi fenomena umum di kalangan umat Islam. Terutama pada remaja, Baik wanita maupun pria. 

Salah satu ibadah yang sering kali malas dilakukan oleh para remaja adalah Shalat.
Hal ini terjadi karena masa remaja merupakan masa peralihan. Oleh karena itu, sebagian besar dari mereka menjadi remaja yang labil di usia ini. Selain itu, dengan semakin majunya zaman dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, hal ini dapat menyebabkan remaja semakin terdistraksi dari salatnya.

Sehingga tidak jarang kita melihat remaja menunda-nunda Shalat. Jangan lakukan itu terlalu cepat. Tak heran beberapa dari mereka bahkan tidak berdoa. Padahal Shalat merupakan kewajiban utama yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam.

Barangkali ini terjadi karena mereka belum mengetahui tingginya kedudukan Shalat di dalam islam. Bahwasanya Shalat adalah termasuk tiang agama yang harus ditegakkan. Atau bisa jadi mereka belum mengetahui besarnya keutamaan yang akan diraih oleh orang yang menegakkan Shalat.

Dalam Surat Al-Ma’un 4-7 dijelaskan, Maka binasa dan celakalah orang yang memiliki sifat-sifat tercela yaitu orang-orang yang lalai terhadap Shalatnya, diantaranya mereka tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya diluar waktunya, Bermalas-malasan, dan lalai akan pelaksanaanya.

Tidak hanya itu, mereka jugalah orang-orang yang berbuat ria baik dalam Shalatnya maupun semua perbuatan baiknya, dan disamping itu mereka juga enggan memberikan bantuan kepada sesama, bahkan untuk sekedar meminjamkan barang keperluan sehari-hari. 

Hal ini mengidentifikasikan buruknya akhlak mereka kepada orang lain. Dengan begitu lengkaplah keburukan mereka. Selain tidak beribadah kepada Tuhan dengan sempurna, mereka pun tidak berbuat baik kepada manusia.
Perilaku tersebut ditunjukan kepada orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang munafik.

Ancaman itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim awam, tidak mengerti Bahasa Arab. Dan tidak tau tentang arti yang dibacanya jadi mereka bukan termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut ayat ini.

Allah selanjutnya menambah penjelasan dalam ayat ini sifat pendusta agama,yaitu mereka melakukan perbutan-perbuatan semata karena Ria, tidak terkesan pada jiwanya untuk meresapi hikmahnya.

Mengenai ancaman terhadap orang-orang yang melalaikan shalat, dapat diberikan beberapa contoh: 

1. Kafiran: Sesiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja akan menjadi kafir dan mengakibatkan hukuman yang buruk

2. Ketidakpastian: Orang yang melalaikan shalat dapat menimbulkan ancaman dan kekhawatiran pada hari kiamat

3. Kekurangan dan kesedihan: Menghindari shalat dapat menyebabkan kekurangan dan kesedihan bagi individu

4. Kesalahan di akhirat: Menghindari shalat dapat menyebabkan kesalahan di akhirat dan pengakuan sebagai muslim jauh dari surga dan kekal di neraka: Orang yang melalaikan solat dapat mengakibatkan jauh dari surga dan kekal di neraka

5. Tidak dilihat oleh Allah SWT: Orang yang melalaikan Sholat tidak dapat pernah dilihat oleh Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat

Dari ancaman-ancaman ini, dapat disimpulkan bahwa melalaikan shalat dapat menyebabkan berbagai hukuman dan kepuasan bagi individu. Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk menjaga kualitas solat dan berusaha untuk selalu khusyuk di dalamnya dan Jangan sampai kita termasuk orang yang sudah selesai Shalat padahal memulainya saja belum.
Lebih baru Lebih lama