BNPB Siapkan Langkah Pencegahan Karhutla dan Kekeringan Hadapi El Nino


 

BASHIRAHNEWS, JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah guna mengantisipasi ancaman dan dampak El Nino Tahun 2023, dalam kegiatan Focus Group Discussion Antisipasi Menghadapi Musim Kemarau dan Bencana Kekeringan Tahun 2023, di Ruang Serba Guna, Gedung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat, Senin (7/8).

Pemerintah telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi, terutama dalam hal pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan dengan memastikan ketersediaan air bersih dan pangan pada musim kemarau.

Deputi Bidang Pencegahan Dra. Prasinta Dewi, M.A.P mengatakan BNPB telah melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi El Nino Tahun 2023. 

Beberapa langkah dan strategi dilakukan bersama dengan lintas kementerian/lembaga dan kerja sama dengan pemerintah daerah. 

Langkah-langkah itu mencakup pelaksanaan apel kesiapsiagaan dan kunjungan daerah, dukungan operasi darat berupa logistik dan perlengkapan pemadaman darat, teknologi modifikasi cuaca, sarana prasarana operasi udara berupa helikopter patroli dan water bombing, serta integrasi aplikasi pemantauan karhutla. 

“BNPB memberikan imbauan kepada daerah-daerah yang biasanya mengalami kekeringan untuk memastikan ketersediaan air. Ini adalah langkah penting untuk memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap sumber air yang cukup saat memasuki musim kemarau”, ujar Prasinta.

“Masyarakat dapat melakukan Gerakan Memanen Air Hujan dengan menggunakan perlatan sederhana untuk menampung dan mengolah air hujan secara mandiri ataupun komunal. Masyarakat juga diharapkan bisa melindungi dan menjaga sumber mata air seperti yang dicontohkan oleh masyarakat di Desa Kaleke, Kabupaten Sigi dalam mengantisipasi kekeringan dan kelangkaan air dengan menjaga kelestarian lingkungan di sekitar mata air Bionga Indah yang juga menjadi objek wisata alam”, sambung Prasinta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak fenomena iklim El Nino yang akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia pada Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024.

Adapun sejumlah daerah yang akan terdampak cukup parah akibat adanya El Nino, diantaranya Sumatra bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa Barat.

Prasinta juga menyebutkan beberapa daerah yang terdampak El Nino dan memiliki potensi bahaya karhutla.

“Ada 6 provinsi prioritas yang telah menetapkan status tanggap darurat dalam penanggulangan karhutla antara lain Jambi, Riau, Sumtera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah”, jelas Prasinta.

Prasinta juga menyampaikan bahwa BNPB telah memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah sebagai upaya penanganan darurat bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem, salah satunya mengirimkan bantuan logistik dan peralatan total sebanyak 5.228 kilogram.[]



Lebih baru Lebih lama