Sikap AWG Terkait Serangan Brutal Israel Terhadap Camp Pengungsian Jenin

Foto: google

BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR - Berhubungan dengan serangan brutal pasukan Zionis Israel yang melancarkan serangan gas air mata ke bangsal anak-anak di sebuah rumah sakit di Jenin, Tepi Barat. Serangan tersebut mengakibatkan tewasnya sembilan orang warga Palestina, termasuk perempuan dan melukai 20 orang lainnya, pada Kamis (26/01/2023). 

Pejabat Otoritas Palestina menyebut peristiwa ini sebagai serangan Israel paling mematikan terhadap camp pengungsian Jenin selama hampir dua dekade. Aqsa Working Group (AWG) menyatakan sikap sebagai berikut:

Pertama, Sangat prihatin dengan pembunuhan yang terjadi di Palestina dan menyatakan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada koban yang wafat dengan memanjatkan doa semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu Wata'ala. 

Kedua, Aqsa Working Group mengutuk keras tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh penguasa dan tentara Zionis Israel terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdosa. Membunuh manusia yang tidak berdaya adalah perbuatan yang tidak berperikemanusiaan, pelanggaran Hak Azasi Manusia dan Hak-hak Masyarakat Sipil yang dilindungi oleh hukum Internasional. 

Ketiga, Mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Arab,  untuk bereaksi segera melakukan sidang khusus membahas langkah nyata penyelesaian kekerasan dan pembunuhan di Palestina.

Keempat, Medesak Negara-negara yang memiliki perhatian dan kepentingan terhadap masalah Timur Tengah terutama Palestina, seperti Amerika Serikat, Rusia, Turki, Saudi Arabia, Iran, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya untuk mengambil langkah-langkah cepat agar kekerasan dan pembunuhan di Palestina tidak semakin merajalela hingga terus bertambah korban jiwa. 

Kelima, Menghimbau kepada pemerintah Republik Indonesia untuk lebih aktif mengambil inisiatif dan langkah-langkah diplomatik untuk menyelesaikan masalah Palestina secara menyeluruh.

Terakhir, Meyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, umat beragama, khususnya umat Islam untuk menggalang solidaritas kemanusiaan, membela kaum yang tertindas dan terzalimi.

Meskipun nuansa keagamaannya sangan kuat, konflik Israil-Palestina bukanlah konflik agama dan antaragama tetapi lebih merupakan konflik kemanusiaan dan politik. 

Karena itu dalam memberikan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina harusnya lebih mengedepakan aksi-aksi solidaritas.[]

Yuharriska

Jurnalis Bashirah Media

Lebih baru Lebih lama