Tolak Tambang Emas di Parigi Moutong, Satu Orang Tewas Tertembak

Suara Sulsel.id


BASHIRAHNEWS.COM, SULAWESI TENGAH - Warga Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, lakukan unjuk rasa menolak keberadaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Trio Kencana di Kasimbar, berakhir ricuh dan memakan korban jiwa, Ahad (13/2).

Aparat  kepolisian terlibat bentrok dengan warga yang memblokade jalan di Desa Siney, Sabtu (12/2) malam. Pemblokiran jalan dilakukan ratusan massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Rakyat Tani Peduli (ARTI) yang menolak keberadaan PT. Trio Kencana di Kasimbar.

"Saat ini puluhan demonstran masih diproses di Polres Parigi Moutong," kata Kepala Bagian Operasi Polres Parigi Moutong AKP Junus Achpah, di Parigi, Minggu. 

Selain itu peristiwa ini juga mengakibatkan korban jiwa, dalam kronologi yang diedarkan akun media sosial Himasos Fisip Untad, aksi bentrok warga dengan polisi terjadi sekitar Pukul 23.30 Wita. Korban bernama Aldi merupakan warga Desa Tada tertembak peluru tajam dari polisi. Saat pembubaran aksi.

Korban dilarikan ke Puskesmas Desa Tada Pukul 00.40 Wita dan dinyatakan meninggal dunia.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufhariadi mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi terhadap korban tertembak saat polisi membubarkan unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana.

Rudy mengatakan polisi akan mengusut insiden yang menimbulkan korban jiwa atas nama Erfaldi (21), warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, dan siapa pun yang bersalah akan diganjar dengan hukuman sesuai Peraturan Kapolri.

"Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional, siapa pun bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku," kata Rudy dalam konferensi pers di Polres Parigi Moutong, Minggu (13/2).

Para petani di wilayah tersebut resah dengan adanya tambang emas. Dengan alasan dapat mecemari dan merugikan areal persawahan milik petani.[Ibnu Sina]

Mila Sapitri

Jurnalis Bashirah Media

Lebih baru Lebih lama