Berani Mengungkap Kebenaran


 Oleh Ahmad Soleh S.Pd.I, M.A | Ketua STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor

Mengungkap kebenaran bukan hal mudah. Diperlukan keberanian dilandasi niat ikhlas karena Allah. Sikap ini didukung Nabi SAW., seperti dalam hadisnya, “Qulilhaqqa walau kaana murran, sampaikan kebenaran walau terasa pahit.”, karena hal itu dapat memperbaiki masyarakat dan umat. 

Mengungkap kebenaran pada kasus manipulasi, kolusi serta korupsi akan mampu menepis fitnah dan tuduhan yang tidak pada tempatnya. Mengungkap kebenaran juga akan memperjelas siapa yang harus bertanggungjawab dalam hal yang merugikan rakyat dan umat itu. Sehingga kebenaran menjadi jelas serta kejahatan pun terlihat nyata. 

Mengungkap kebenaran berbanding lurus dengan meningkatkan kesejahteraan umat. Karena potensi dan sumber daya tersebut dapat dialokasikan kembali untuk meningkatkan pembangunan fisik, mental maupun spiritual. Namun, kejahatan sulit terungkap karena ketakutan merasuki setiap orang ditambah pelakunya para                                                                                                                                                  pejabat yang memiliki pengaruh kuat dan jaringan luas. Maka wajar jika mengungkap kebenaran di hadapan para pejabat dan penguasa zalim dianggap sebagai jihad paling utama. “Jihad yang paling utama adalah mengucapkan kebenaran di hadapan penguasa zalim.” (HR Ibnu Majah dan An-Nasa'i). 

Keberanian mengungkap kebenaran tidak hanya dimaknai sebagai upaya menunjukkan kejahatan seseorang dan menjelaskan kebenaran pihak lain. Hal itu juga harus dimaknai sebagai upaya menegakkan kebenaran itu sendiri dan membersihkan syubhat dan fitnah diri sendiri. 

Allah SWT, sangat mencela orang-orang yang mengatakan serta menunjukkan kebenaran, namun dirinya bergelimang kesalahan dan dusta. Allah SWT. berkalam dalam Al-Qur’an, “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. (Hal itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu lakukan.” (QS. Ash-Shaf [61] : 2-3). 

Allah SWT. menuntut semua pihak agar berlaku adil dalam mengungkap kebenaran dan bersaksi dengan benar. “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu sebagi penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil)  itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah [5] : 8). 

Kini, saatnya kita untuk bersikap berani dan jujur. 

Wallahu A’lam.[]

Yuharriska

Jurnalis Bashirah Media

Lebih baru Lebih lama