Aksi May Day, Buruh Demo Minta Cabut UU Ciptaker

ilustrasi foto : tirto.id


BASHIRAHNEWS.COM, JAKARTA - Para buruh di Indonesia melakukan unjuk rasa untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Tuntutan yang disuarakan kali ini bervariasi, mulai dari menagih Tunjangan Hari Raya (THR) hingga meminta pemerintah mencabut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).


Dikutip dari CNN Indonesia, Gerakan Buruh bersama Rakyat (Gebrak) akan berdemonstrasi di 27 provinsi. Mereka membawa sejumlah tuntutan, salah satunya terkait pelonggaran kewajiban pembayaran THR.


"Menjelang Idulfitri 2021, Kementerian Ketenagakerjaan kembali mengeluarkan Surat Edaran Nomor M/6/HK.04/IV/2021 yang masih bermasalah karena tidak memberikan tolak ukur ketidakmampuan keuangan perusahaan," tulis Gebrak dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/5).


Gebrak juga akan memprotes UU Cipta Kerja yang memicu gelombang PHK, pelonggaran aturan pengupahan selama pandemi, peniadaan kenaikan upah minimum, serta korupsi bantuan sosial.


Terpisah, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga akan demonstrasi pada May Day kali ini. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di 27 provinsi dengan kekuatan 50 ribu orang.


"Adapun tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh dalam May Day ada dua. Pertama, cabut/batalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Buruh meminta Hakim Mahkamah Konstitusi memenangkan uji formil dan uji materiil yang diajukan buruh. Isu kedua, berlakukan UMSK 2021," kata Presiden KSPI, Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Jumat (30/4).


KSPI juga meminta agar kepolisian menyediakan tes antigen bagi buruh. Sebagai gantinya, buruh akan menggelar aksi demo dengan mematuhi protokol kesehatan.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya akan melakukan tes swab antigen itu akan digelar di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta. 


KSPI juga akan berdemonstrasi di Ibu Kota DKI Jakarta. Sekitar 300 orang buruh dari Jabodetabek akan aksi jalan kaki (long march) dari Patung Arjuna Wiwaha.


"Untuk di tingkat nasional, aksi akan dipusatkan di Istana dan Gedung Mahkamah Konstitusi," tuturnya. [] 

Lebih baru Lebih lama