Foto : Imamul Muslimin, KH Yakshallah Mansur
Diambil dari tausiyah Imaamul Muslimin, KH Yakshallah Mansur di Masjid Baitul Muttaqien Niyabah Bekasi (28/02/2021)
SAKIT tidak selamanya berarti musibah. Sakit merupakan sebuah nikmat yang bisa kita ambil hikmahnya, antara lain:
Pertama, sakit bisa menghindarkan kita dari siksa api neraka.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar)
Kedua, sakit bisa menjadi penghapus dosa bagi kita. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.”
Ketiga, sakit bisa menjadi sumber kebaikan bagi seseorang jika dia bersabar. Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadist di mana Rasulullah Saw bersabda:
“Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapapt kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim)
Keempat, sakit bisa membuat kita kembali mengingat Allah. Sebagaimana yang kita ketahui, kadang kita hanya ingat Allah di kala kesusahan dan diberi cobaan. Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita lupa dengan Rabb semesta alam.
Allah SWT telah berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS al-An’am: 42)
Kelima, bukti Allah memberikan kebaikan kepada kita.
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang Allah inginkan kebaikan, maka Allah akan memberinya musibah (ujian)". (HR Al-Bukhari).
Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa bersyukur ketika sehat dan bersabar ketika sakit.
Aamiin ya rabbal alamin.