LSM : Penebangan Hutan Papua Meningkat di Era Jokowi

 


BASHIRAHNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Memantau menyatakan penebangan hutan di Papua dan Papua Barat meningkat sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Koalisi tersebut terdiri dari 11 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).


Sebagaimana diberitakan oleh CNNIndonesia.com, direktur Informasi dan Data Auriga Nusantara, Dedy Sukmara mengatakan dalam 20 puluh tahun terakhir tutupan hutan alam di Papua dan Papua Barat menyusut 663.443 hektare. Sebesar 71 persen terjadi sepanjang 2011-2019.


"Jika kita rata-rata deforestasi di Papua 34 ribu hektare per tahun. Dan puncaknya 2015 mencapai 89 ribu hektare," kata Dedy dikutip dari YouTube Auriga Nusantara, Kamis (11/2).


Mengutip paparan Dedy, penyusutan tutupan hutan paling besar terjadi di Kabupaten Merauke dengan 123 ribu hektare, Boven Digul 51,6 ribu hektare, Nabire 32,9 ribu hektare, Teluk Bintuni 33,4 ribu hektare, Sorong 33,4 ribu hektare, dan Fakfak 31,7 ribu hektare.


Jika dilihat berdasarkan luas penebangan hutan di Tanah Papua, angkanya paling masif saat era Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, yakni mencapai 298,6 ribu hektare pada 2015-2019.


Jumlah tersebut sama dengan saat kepemimpinan dua menteri LHK di era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Deforestasi era MS Kaban (2005-2009) mencapai 102,4 ribu hektare. Kemudian saat Zulkifli Hasan (2009-2014) mencapai 196,2 ribu hektare. Artinya deforestasi selama 9 tahun era SBY mencapai angka yang sama dengan 4 tahun sepanjang era Jokowi.[]



Lebih baru Lebih lama