Pemerintah Kembangkan Bahan Bakar Nabati Gantikan BBM


BASHIRAHNEWS.COM, JAKARTA - 
Kementerian Koordinator Perekonomian berupaya mengembangkan tanaman sagu menjadi sumber energi terbarukan berupa biofuel atau pun bioavtur demi menggantikan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.


Hal ini perlu didorong mengingat cadangan minyak bumi RI hanya cukup sampai 2029 mendatang. Karenanya, transisi energi mutlak dilakukan.

"Salah satu potensi yang mungkin perlu dilakukan inisiasi bagaimana memanfaatkan sagu sebagai sumber bahan baku untuk biofuel, substitusi premium dalam negeri, bahkan bisa dijadikan bioavtur," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Machmud pada webinar Pekan Sagu Nusantara secara daring, dikutip dari CNNIndonesia pada Kamis (10/12/2020).

Dia melihat sagu memiliki potensi menggantikan bahan nabati lainnya, seperti singkong, sebagai kandidat bahan baku pemanfaatan biofuel. Sagu juga memiliki potensi produksi besar di tengah minimnya pemanfaatan.

Saat ini baru sekitar 314 ribu hektare Ha lahan yang ditanami dari total hutan sagu seluas 5,5 juta Ha. Artinya, baru sekitar 5 persen saja lahan sagu yang ditanami.

Namun, untuk mewujudkan harapan ini, pemerintah masih harus bekerja keras memperbaiki infrastruktur di Indonesia timur di mana mayoritas lahan sagu berada.

"Infrastruktur merupakan salah satu kendala terbesar dalam industri pengolahan sagu karena sebagian besar pohon sagu berada di wilayah hutan yang masih sulit diakses dengan jalan darat maupun sungai," tandasnya. [Mu'arofah Sya'ada]
Lebih baru Lebih lama