Kantor Bupati Majalengka di Lockdown, 75 Persen Pegawai WFH

Foto : Sinar Media

BASHIRAHNEWS.COM, MAJALENGKA
- Sebanyak 75 persen pegawai di lingkungan Perkantoran Setda Majalengka di Work From Home (WFH), mengingat banyaknya pegawai yang dinyatakan positif terkonfirmasi berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan akhir pekan kemarin. Pemberlakuan WFH tidak menganggu pelayanan publik.


Pendopo pun untuk sementara di isolasi karena dua ajudan, serta beberapa petugas yang biasa bekerja di Pendopo juga dinyatakan terkonfirmasi. Bersyukur Bupati dan semua keluarga kini dinyatakan selamat dari paparan virus.

“Kantor Bupati sementara di lockdown, hasil swab kemarin Sabtu 12 Desember 2020 dua ajudan, 3 petugas di dapur dan 3 clining service positif, juga 14 pegawai Setda dinyatakan positif,” ungkap Bupati Majalengka Karna Sobahi dikutip dari Pikiranrakyat.com

Semua pegawai yang kini dinyatakan positif terkonfirmasi tengah menjalani karantina di rumah amsing-masing selama 14 hari kedepan, hingga mereka dinyatakan benar-benar sembuh menurut medis dan dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes swab berikutnya.

Mereka yang terkonfirmasi tersebut berdasarkan informasi semua Orang Tanpa Gejala (OTG), tidak memiliki gejala yang menonjol seperti suhu tubuh tinggi, batuk, tenggrokan kering atau gejala lainnya.

Sekda Majalengka Eman Suherman mengungkapkan keprihatinanya dengan banyaknya staf yang terkonfirmasi. Kini karena banyaknya pegawai yang positif pihaknya terpaksa memberlakukan WFH bagi 75 persen stafnya. Pertimbangan lainnya adalah Majalengka saat ini dinyatakan level 4 atau zona merah.

Bupati Majalengka mengungkapkan bagi masyarakat terkonfirmasi dan melakukan karantina di rumah sendiri akan mendapat bantuan dana sebesar Rp 45.000 per hari per orang. Dana tersebut diperuntukan makan tiga kali dalam sehari dengan perhitungan satu kali makan Rp 15.000.

Bagi yang memilih menjalani karantina di tempat yang disediakan pemerintah, baik karantina yang disediakan di desa, kecamatan atau karantina yang disediakan di tingkat kabupaten maka biaya hidup selama menjalani karantina akan ditanggung oleh pemerintah.

Semua yang menjalani karantina juga akan terus dipantau perkembangan kesehatannya oleh petugas kesehatan dari Puskesmas setempat, serta merekapun akan di swab hingga dinyatakan negatif.[]

Lebih baru Lebih lama