Gugat Pembebasan, Tawanan Al-Akhras Lanjut Mogok Makan Hari Ke 101

Foto : Palinfo

BASHIRAHNEWS.COM, PALESTINA - Seperti diberitakan Palinfo.com edisi (4/11), seorang tawanan Palestina, Maher al-Akhras melanjutkan aksi mogok makan terbuka hari ke 101 berturut-turut, di tengah ancaman kondisi kesehatan yang makin memburuk.

Juru bicara lembaga urusan tawanan, Hasan Abdu Rabbih mengatakan bahwa kondisi kesehatan tawanan Maher Al-Akhras sangat parah bahkan nyawanya terancam dan saat ini beliau mengalami kelumpuhan yang berdampak pada hilangnya pendengaran dan kemampuan berbicara juga pusing kepala yang parah.

“Kondisi kesehatan tawanan Maher Al-Akhras sangat parah, nyawanya terancam, saat ini beliau mengalami kelumpuhan, yang berdampak pada kehilangan pendengaran dan kemampuan bicara, dan rasa sakit parah di tubuhnya, di samping pusing kepala yang parah, " kata Hasan Abdu Rabbih.

Kondisi kesehatan yang sangat buruk bisa menyebabkan kematian secara mendadak, dan membahayakan semua anggota tubuhnya.

Semua upaya dilakukan untuk membebaskan Al-Akhras baik secara hukum maupun politik, termasuk komunikasi dengan pihak parlemen internasional, di samping tekanan publik untuk menyelamatkan nyawanya.

Baca Juga : Rakyat Palestina Protes Macron

Dalam konteks berbeda, Seorang pemuda Palestina mengalami luka tembak, Rabu (4/11) dekat persimpangan Hawara, Nablus selatan, setelah kendaraan yang ditumpanginya ditembak pasukan Israel.

Sejumlah sumber Israel mengklaim, seorang warga Palestina menembak tentara Israel menggunakan pistol, yang dibalas dengan serentetan tembakan oleh pasukan Israel terhadap kendaraannya.

Terdapat lebih dari 700 perlintasan militer di Tepi Barat, baik yang dipasang secara permanen maupun sementara, yang menghambat lalu lintas warga, dan mengganggu para musafir untuk melintasinya.

Barikade yang dipasang penjajah Israel dengan beragam bentuknya, menjadi sarana untuk menangkap warga Palestina, dan menginterogasi serta menghinakan mereka.

Seperti yang dilakukan pasukan Israel di beberapa perlintasan militer, mereka membunuh puluhan warga Palestina dengan menembaki mereka, terutama di lima tahun belakangan ini. [Mujtahidatul Humairoh]
Lebih baru Lebih lama