Kekerasan Aparat Terhadap Warga Besipae - NTT Terjadi Lagi



Laporan : Arina Islami 

BASHIRAHNEWS.COM, KUPANG - Kekerasan fisik dari aparat Pemprov Nusa Tenggara Timur terhadap warga Besipae terjadi lagi di Desa Pubabu-Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). (14/10)

Menurut pantauan Bashirahnews.com, video kekerasan yang terjadi di Besipae beredar cepat di sosial media. Dalam video tersebut terlihat aksi kekerasan dan tarik menarik antar aparat dan warga setempat.

Video berdurasi 2 menit, 50 detik nampak sejumlah anak dan perempuan dipukul, dibanting hingga pingsan oleh orang-orang berpakaian preman dan aparat Satuan Pamong Praja (Sat Pol PP).

Menurut keterangan tokoh masyarakat Besipae, Nikodemus Manao, korban kekerasan itu antara lain, Debora Nomleni (Perempuan/19) tangannya diputar sampai keseleo. Mama Demaris dicekik dan dibanting sampai lehernya terluka hingga pingsan. Garsi Tanu (laki-laki/10) ditarik-tarik dan Novi (15) dibanting dan ditendang sampai badannya penuh dengan lumpur serta Marlin didorong sampai jatuh.

Niko Manoe juga menjelaskan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 12.00 WITA.

“Benar, ada kejadian itu, seperti video yang beredar di media sosial. Kejadian bermula sekitar jam 12.00 siang tadi hingga akhirnya ada tindakan represif dari pihak pemerintah provinsi kepada warga kami," ungkapnya.

BACA JUGA : Tindak Kekerasan Aparat Polisi Terjadi di 18 Provinsi

Ia menerangkan bahwa kejadian ini berawal dari datangnya rombongan petugas Sat Pol PP dan Dinas Kesehatan Provinsi untuk melakukan penghijauan di hutan (lahan) adat Desa Besipae.

Niko Manoe juga memberikan keterangan bahwa tujuan kedatangan rombongan tersebut mendapat penolakan dari warga setempat karena hutan adat Pubabu-Besipae masih berstatus sengketa. Sehingga tidak dibenarkan adanya kegiatan di dalamnya.[] 

Lebih baru Lebih lama