Tiba di Nias, Regu B UAR dan Mahasiswa STAIA Tempuh Lautan Bawa Bantuan ke Sumatra

Photo by dokumentasi UAR

BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR – Tim relawan kemanusiaan bencana Sumatra, yang terdiri dari personel Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) dan mahasiswa aktif STAI Al-Fatah Cileungsi, kini telah tiba di Kepulauan Nias, pada Kamis (04/12). Regu B yang berlayar menggunakan Kapal KRI Semarang (594) bersama TNI Angkatan Laut kini tengah melanjutkan rute misi kemanusiaan dan logistik menuju beberapa titik terdampak di Sumatra.

Salah satu anggota Regu B adalah Wali Al Jabar, Menteri Sosial Budaya BEM STAI Al-Fatah Cileungsi. Ia bersama empat personel Syubban Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) saat ini, Kamis (4/12), berada di Kepulauan Nias, melanjutkan perjalanan laut menuju Sumatra.

Keberangkatan dari Jakarta Utara

Perjalanan panjang ini dimulai pada Ahad, 30 November, dari Jakarta Utara. Total 14 personel Tim dilepas di cileungsi Bogor menuju Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). 

Tim kemudian dibagi menjadi dua regu. Regu A yang terdiri dari 9 personel, termasuk satu mahasiswa aktif STAI Al-Fatah, M. Faqih (Menteri Kesehatan BEM STAIA), diberangkatkan menggunakan Kapal KRI 990 DR. Soeharso.

Sementara itu, Regu B yang beranggotakan 5 personel, diberangkatkan menggunakan KRI Semarang 594. Kapal ini berlayar pukul 16.00 WIB dari Pelabuhan Koja Bahari, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, pada Ahad (30/11). 


Disiplin dan Koordinasi Selama Empat Hari Pelayaran

Sejak berlayar dari Tanjung Priuk hingga tiba di perairan Nias pada Kamis (4/12), para relawan di Regu B telah menjalani pelayaran selama empat hari dengan tetap menjaga disiplin dan kebersamaan. Kegiatan yang rutin dilakukan para relawan selama di atas kapal antara lain:

  • Melaksanakan salat berjamaah lima waktu (tanpa dijamak).
  • Melakukan Apel bersama kru kapal dan pengecekan anggota.
  • Mengadakan Ta'aruf antaranggota untuk mempererat keakraban.
  • Menjalankan olahraga pagi dan senam harian.
  • Melakukan koordinasi tim serta koordinasi dengan Tim Kesehatan dan Palaksa kapal.
  • Mengaji bersama.
  • Sesi foto bersama seluruh awak kapal dan seluruh personel on board.

KRI Semarang (594) tidak hanya mengangkut para relawan, tetapi juga membawa logistik penting untuk korban bencana. Rute selanjutnya setelah Nias, kapal akan berlanjut ke Padang, Sibolga, dan Lhokseumawe, yang merupakan titik-titik krusial menuju Sumatra. Misi ini diharapkan dapat mempercepat penyaluran bantuan dan penanggulangan dampak bencana di wilayah Sumatra.

Tentang STAI Al-Fatah

‎Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah adalah perguruan tinggi swasta berbasis agama Islam yang berlokasi di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kampus ini berada dalam lingkungan yang dikenal religius, yaitu Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah.

‎Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah berdiri pada tahun 1999 memiliki satu Program Studi yaitu Komunikasi & Penyiaran Islam dengan No. SK Pendirian : E/14/2000,

‎Saat ini STAI Al-Fatah Cileungsi telah menghadirkan beberapa program studi (Prodi) baru yaitu Ekonomi Syari'ah dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA).

Tentang Ukhuwah Al-Fatah Rencue

Ukhuwah Alfatah Rescue adalah lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan non profit dan sudah memiliki beberapa koordinator wilayah di Indonesia

UAR pertama kali terbentuk saat bencana tsunami Aceh tahun 2004, diprakarsai oleh H. Muhyidin Hamidy (alm) dan diketuai H. Bustamin Uce yang kini menjabat sebagai pembina UAR Pusat. Pada tahun 2011, organisasi ini resmi berbadan hukum melalui Akta Notaris Sakuri, S.H., dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Markas pusatnya berada di Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Regenerasi kepemimpinan terjadi pada Oktober 2023, dengan penunjukan H. Endang Sudrajat sebagai Ketua Umum, setelah sebelumnya menjabat sebagai Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Jabodetabek Banten. 


[Redaktur Bashirah]

Lebih baru Lebih lama