KRI 990 DR. Soeharso Armada Pengiriman Relawan Menuju Sumatera

 foto by Pinterest

Oleh Aurallya Finandya Putri | Mahasiswa Semester 5 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al-Fatah 

KRI 990 DR. Soeharso, Merupakan kapal rumah sakit milik TNI Angkatan Laut, kembali menjalankan peran strategisnya dalam operasi penanggulangan bencana di wilayah Sumatera. Sebagai salah satu armada terbesar dan paling lengkap fasilitasnya, KRI 990 DR. Soeharso menjadi pusat mobilisasi relawan, tenaga medis, serta logistik kemanusiaan yang dikirimkan menuju daerah-daerah terdampak.

Kapal ini tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai pangkalan bantuan terapung yang menyediakan layanan medis, ruang operasi, evakuasi korban, serta pusat komando bagi berbagai lembaga yang bergabung dalam misi kemanusiaan. Keberadaan fasilitas lengkap di dalam kapal menjadikan KRI 990 DR. Soeharso sangat vital dalam situasi darurat, terutama ketika akses darat ke wilayah terdampak sulit dijangkau.

Kapal ini memiliki bobot 11.394 ton kosong dan 16.000 ton berisi penuh, dengan panjang 122 meter, lebar 22 meter, dan draft 6,7 meter. Kapal ini mempunyai geladak yang panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan dua buah helikopter sekelas super puma sekaligus.

Sebelumnya KRI 990 DR. Soeharso bernama KRI Tanjung Dalpele 972 yang merupakan kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS). Karena perubahan fungsi ,maka pada tanggal 17 September 2008 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) saat itu Laksamana TNI Slamet Soebijanto, namanya diganti menjadi KRI 990 DR. Soeharso dengan nomor lambung baru 990.

Pada operasi terbaru ini, relawan dari berbagai lembaga termasuk Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) dan perwakilan mahasiswa STAI Al-Fatah turut diberangkatkan melalui KRI 990 DR. Soeharso. Salah satu relawan yang ikut serta adalah mahasiswa STAI Al-Fatah, M. Ramadlan Al-Faqih, yang bertugas melakukan asesmen kebutuhan lapangan, membantu distribusi logistik, serta berkoordinasi dengan tim lain di pos penanganan bencana.

KRI 990 DR. Soeharso menjadi tulang punggung pengiriman bantuan karena mampu mengangkut personil dalam jumlah besar, serta memiliki daya jelajah luas untuk mencapai titik-titik pesisir yang dekat dengan lokasi bencana. Dengan kemampuan medis yang memadai, kapal ini sering digunakan untuk penanganan korban dalam keadaan darurat sebelum dipindahkan ke fasilitas kesehatan di darat.

Keberangkatan relawan menuju Sumatera melalui KRI 990 DR. Soeharso diharapkan dapat memperkuat percepatan penanganan bencana dan pemulihan masyarakat. Pihak kampus STAI Al-Fatah memberikan apresiasi kepada seluruh relawan yang telah menunjukkan komitmen, keberanian, dan dedikasi dalam menjalankan misi kemanusiaan ini.

Dengan dukungan armada laut seperti KRI 990 DR. Soeharso, kolaborasi antar lembaga, serta keterlibatan relawan muda dari berbagai daerah, operasi kemanusiaan di Sumatera diharapkan dapat berjalan lebih efektif, cepat, dan tepat sasaran demi meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.


Lebih baru Lebih lama