
Foto Bersama Penutupan Dauroh Baitul Maqdis di Asrama Haji Semarang, Ahad(23/11). (foto: AWG Jateng)
BASHIRAHNEWS.COM, SEMARANG - Rangkaian kegiatan Saladin Camp: Dauroh Baitul Maqdis yang digelar selama tiga hari di Asrama Haji Semarang, dengan jumlah peserta 71 orang resmi berakhir pada Ahad (23/11).
Penutupan berjalan dengan penuh antusiasme setelah para peserta mengikuti materi intensif tentang Road Map Baitul Maqdis. Acara ini ditutup dengan penyerahan amanah perjuangan oleh pemateri utama kepada para peserta.
Penyerahan Amanah dan Tanggung Jawab Sejarah
Pemateri dauroh, Prof. Abdul Fatah El-Awaisi, menyatakan kebahagiaannya atas partisipasi yang ditunjukkan peserta dan secara simbolis menyerahkan tanggung jawab besar pembebasan Baitul Maqdis kepada mereka.
“Aku pindahkan amanat yang ada di pundakku ini, ke pundak kalian. Di sini teman-teman mengemban amanat Baitul Maqdis dan membebaskan Masjidil Aqsha. Maka janganlah sia-siakan amanat ini, jaga amanat ini dan sebarkanlah di masyarakat,” tegasnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa peserta dauroh kini memiliki peran aktif dan tanggung jawab historis dalam perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa, bukan hanya sebagai peserta seminar, tetapi sebagai penerus estafet perjuangan.
Dorongan untuk Generasi Muda
Dukungan terhadap amanah ini juga disampaikan oleh Muhammad Anshorullah, Presidium Aqsha Working Group (AWG). Beliau menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam perjuangan Baitul Maqdis yang terorganisasi dan berkelanjutan.
“Melalui pemuda-pemuda ini, akan menjadi masa depan kita untuk nantinya menjadi pemuka pembebas Masjid Al Aqsha,” jelas Anshorullah, menekankan bahwa investasi pada pemuda adalah investasi masa depan pembebasan.
Kegiatan Dauroh Baitul Maqdis yang diselenggarakan selama tiga hari di Asrama Haji Semarang ini ditutup dengan ucapan terima kasih kepada Prof. El-Awaisi atas kontribusinya. Acara diakhiri dengan do'a bersama yang dipimpin oleh Ustadz Agus Sudarmaji, dilanjutkan dengan sesi foto bersama peserta. (Fahmi Akhmal N)