![]() |
Foto bersama seluruh peserta peringatan September Hitam digelar di Lapangan Universitas Muhamadiyah Cileungsi (UMCI), pada Sabtu malam 27/9. (Foto by file dokumentasi panitia/ UKM PKIMM) |
BASHIRAHNEWS. COM, BOGOR – Peringatan September Hitam digelar di Lapangan Universitas Muhamadiyah Cileungsi (UMCI), pada Sabtu malam (27/9). Acara yang berlangsung pukul 19.00–21.00 WIB ini diinisiasi oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PKIMM).
Acara tersebut bertujuan untuk mengenang tragedi kelam September, mulai dari peristiwa 1965 hingga kasus Munir, sekaligus menyuarakan keresahan terhadap kondisi rakyat Indonesia.
Diawali dengan pembukaan oleh Iqbal. selaku pemantik gerakan mahasiswa, acara kemudian dilanjutkan dengan pernyataan perwakilan UMJ yang mengajak mahasiswa untuk memilih jalan perjuangan, konsolidasi, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.
“Jangan diam, lawan. Rawat marah, rawat kegelisahan untuk dituang dalam narasi-narasi kalian,” tegas perwakilan tersebut, pada sabtu (27/9).
Rangkaian acara meliputi penampilan teatrikal dan pembacaan puisi sebagai ekspresi keresahan rakyat, orasi Presiden Mahasiswa mengenai isu kontemporer serta kritik terhadap pemerintah, hingga diskusi terbuka bersama peserta.
Selain itu mahasiswa juga membacakan pernyataan sikap yang menegaskan pentingnya konsolidasi dalam menyuarakan keadilan.
Simbolisasi perlawanan ditampilkan dengan menyalakan lilin sejak awal acara, tabur bunga, serta poster dan banner yang mengingatkan tragedi kelam bangsa. Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu perjuangan secara bersama-sama.
Dalam sorotan isu, tragedi 1965 dan kasus Munir diangkat sebagai tonggak refleksi agar tidak sekadar dikenang, tetapi menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan ketidakadilan harus terus dijalankan.
Dengan adanya gerakan tersebut Mahasiswa berharap, momentum September Hitam mampu menjaga bara konsolidasi gerakan mahasiswa demi rakyat. (Budi Nur Sholehah)