Oleh Kanda Sayid Mukarom| Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al- Fatah
Istilah Generasi Sandwich merujuk pada kelompok orang yang berada dalam posisi sulit karena mereka harus merawat orang tua yang sudah lanjut usia, sekaligus mendidik dan membesarkan anak-anak yang masih bergantung pada mereka. Biasanya, generasi ini berada di usia produktif, antara 30 hingga 50 tahun, dan harus menghadapi beban ganda, yaitu kewajiban terhadap orang tua yang membutuhkan perawatan serta tanggung jawab kepada anak-anak yang masih memerlukan perhatian dan dukungan.
Beban yang ditanggung oleh generasi sandwich ini sering kali sangat besar. Banyak dari mereka merasa tertekan karena harus mengatur waktu antara pekerjaan, merawat orang tua, dan memberikan perhatian kepada anak-anak. Seringkali, mereka harus mengorbankan waktu pribadi mereka untuk memenuhi kewajiban terhadap kedua pihak. Tidak jarang mereka merasa kelelahan, baik secara fisik maupun mental.
Selain beban waktu, ada juga tekanan finansial yang tidak kalah berat. Merawat orang tua yang mungkin sudah memasuki usia lanjut atau bahkan sakit, memerlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi jika harus memperhatikan kebutuhan medis yang terus meningkat. Di sisi lain, anak-anak juga membutuhkan biaya untuk pendidikan, kegiatan sehari-hari, dan kebutuhan lainnya. Banyak orang dalam generasi ini yang kesulitan menjaga kestabilan keuangan keluarga karena harus membiayai dua generasi sekaligus.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, banyak orang di generasi sandwich yang menemukan makna dan kekuatan dalam peran ganda mereka. Bagi sebagian orang, merawat orang tua adalah bentuk rasa terima kasih dan balas budi atas pengorbanan yang telah dilakukan orang tua mereka sebelumnya. Di sisi lain, menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak juga memberikan mereka perasaan puas dan bangga, meskipun seringkali disertai dengan pengorbanan waktu dan tenaga.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada yang bisa melakukannya sendirian. Dalam banyak kasus, generasi sandwich memerlukan dukungan dari masyarakat sekitar, baik itu dalam bentuk bantuan praktis seperti perawatan orang tua, atau bahkan hanya sebagai tempat berbicara untuk melepaskan stres. Dukungan dari pemerintah juga memainkan peran penting, seperti adanya kebijakan yang mendukung cuti orang tua atau program-program bantuan untuk perawatan lansia yang dapat meringankan beban mereka.
Di samping itu, penting juga untuk mencoba mengatur waktu dengan bijaksana. Menyusun jadwal yang realistis dan memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting bisa membantu meringankan beban. Tidak kalah pentingnya, adalah berbicara dengan anggota keluarga lainnya untuk mendapatkan bantuan, misalnya dalam hal merawat orang tua atau menjaga anak-anak.
Secara keseluruhan, meskipun menjadi bagian dari generasi sandwich bisa sangat menantang, dengan dukungan yang tepat dan pengelolaan yang baik, banyak orang dapat menghadapinya dengan lebih baik. Keseimbangan antara merawat orang tua dan anak-anak memang memerlukan banyak pengorbanan, tetapi dengan adanya rasa kebersamaan dan saling mendukung, generasi sandwich dapat menjalani kehidupan mereka dengan lebih lancar.
Generasi sandwich bukan hanya sekadar kelompok yang merasa terbebani. Mereka juga adalah pilar kekuatan keluarga, yang meskipun berada di tengah tantangan besar, tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk kedua generasi yang mereka cintai. Dengan adanya perhatian lebih pada kesejahteraan mental dan fisik mereka, serta dukungan sosial yang kuat, generasi ini dapat lebih mudah menjalani peran penting yang mereka emban.[]