Oleh Husain Ramadhan | Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al- Fatah
Bulan Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang, tidak hanya sebagai waktu untuk beribadah, tetapi juga sebagai peluang bisnis. Salah satu yang paling mencolok adalah maraknya pedagang dadakan, khususnya yang menjual makanan untuk berbuka puasa atau takjil. Namun, di balik antusiasme tersebut, tidak sedikit pedagang pemula yang gagal memanfaatkan peluang ini. Banyak dari mereka hanya fokus pada produk yang dijual, tetapi kurang memperhatikan strategi pemasaran, tampilan produk, dan faktor pendukung lainnya. Akibatnya, tidak jarang kita melihat pedagang yang sepi pembeli atau bahkan gulung tikar sebelum Ramadan berakhir.
Bisnis musiman, seperti berjualan makanan atau takjil di bulan Ramadan, memang terlihat menjanjikan. Peluangnya terlihat jelas. kebutuhan masyarakat akan makanan berbuka puasa meningkat secara signifikan. Namun, bagi pedagang pemula yang tidak memiliki latar belakang usaha atau pengalaman berdagang, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, banyak dari mereka memulai bisnis hanya dengan bermodalkan mindset bahwa "jualan dibulan Ramadan pasti laku". Padahal, berdagang tidak sesederhana itu.
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pedagang pemula adalah kurangnya persiapan sebelum berdagang. Mereka mungkin bisa membuat makanan yang enak, tetapi tidak memahami cara menjualnya dengan baik dan efektif. Misalnya, tampilan produk yang kurang menarik, lokasi berjualan yang tidak strategis, atau harga yang tidak kompetitif. Selain itu, banyak pedagang yang tidak memiliki rencana pengelolaan modal yang baik. Mereka seringkali mengeluarkan biaya besar di awal tanpa mempertimbangkan risiko jika produk tidak laku. Akibatnya, ketika dagangan sepi pembeli, mereka kesulitan menutup modal dan akhirnya memilih untuk berhenti berjualan.
Faktor lain yang sering diabaikan adalah strategi pemasaran. Di era digital seperti sekarang, pemasaran melalui media sosial atau platform online seperi whatsapp dan instagram bisa menjadi senjata ampuh untuk menarik pembeli. Namun, banyak pedagang pemula yang tidak memanfaatkan hal kecil ini. Mereka hanya mengandalkan penjualan secara konvensional, seperti berjualan di pinggir jalan atau pasar, tanpa memikirkan cara untuk memperluas jangkauan pasar.
Bisnis musiman di bulan Ramadan memang menawarkan peluang besar, tetapi tidak boleh dianggap remeh. Ilmu berdagang bukan hanya tentang menciptakan produk atau melihat peluang dimomen tertentu. Faktor cara menjual, manajemen usaha, dan strategi pemasaran yang baik adalah kunci utama kesuksesan dalam berdagang. Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, terutama bisnis musiman seperti berjualan makanan atau takjil, penting untuk mempersiapkan diri dengan matang dengan memulai mempelajari terlebihdulu ilmu berdagang, buat perencanaan yang jelas, dan tidak terburu-buru hanya karena tergiur peluang sesaat.[]