Sentuhan Orang Tua

Foto Penulis



Oleh Muhammad Afif Wafa | Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al Fatah Cileungsi

Tidak ada satupun manusia yang hidup di dunia yang besar ini tanpa campur tangan orang tua kecuali nabi Adam. Tidak ada seorang anakpun yang tumbuh dan berkembang dengan sendirinya melainkan perlu dirawat dan diasuh oleh orang tua. Dan tidak ada satu orang tuapun yang tidak menyayangi buah hatinya.

Namun fakta tentang orang tua yang merasa anaknya nakal itu tidaklah sedikit. Begitu juga sebaliknya, banyak anak yang merasa tidak disayang oleh kedua orang tuanya. Bahkan ada fenomena bahwa anak menjadi nakal karena orang tuanya,  padahal mereka sangat sayang kepada anaknya dan pasti selalu memberikan yang terbaik untuknya.

Lalu dimana benang merah yang harus kita uraikan supaya bisa memutus rantai yang tidak seharusnya terjadi itu?

Pertama, dari sudut pandang anak. 
1. Anak yang lebih sering diperintah akan condong merasa tidak disayang jika tidak diimbangi dengan pujian atau penghargaan.

2. Anak yang sering ditinggal orang tua karena sibuk akan merasa bahwa orang tua lebih mementingkan pekerjaan dibanding bercengkrama dan bermain bersama anak hingga menyebabkan anak merasa ditelantarkan.

3. Anak tengah yang merasa selalu dibandingkan dengan anak pertamanya dan selalu diminta mengalah jika bertengkar dengan adiknya juga bisa menjadi masalah bagi anak.


Kedua, dari sudut pandang orang tua.

1. Orang tua selalu ingin anaknya supaya menjadi orang yang rajin dan disiplin sehingga dia dilibatkan untuk membantu pekerjaan orang tuanya.

2. Orang tua juga ingin anaknya bisa bersaing di bangku sekolah, hingga terkadang mereka membandingkannya dengan anak tetangga yang selalu juara kelas.

3. Orang tua yang ingin anaknya cepat menjadi dewasa, sehingga ketika anak kesusahan bukan dibantu, tetapi malah mendapat amarah yang memutus harapan dan menjadi kekecewaan bagi anak itu sendiri.

Dari dua sudut pandang di atas, ternyata keinginan memberi yang terbaik saja tidak cukup untuk menjadikan anak tumbuh seperti yang kita inginkan. Namun harus dengan ilmu, kepekaan, dan kasih sayang yang seimbang. Ketika kita memberikan beban yang terlalu berat kepada anak, justru akan menjadi masalah bagi anak tersebut baik masalah fisik maupun mental. 

Ketika kita menginginkan si anak menjadi seorang yang lebih dari anak seusianya tanpa melihat kemampuan dari anak tersebut, itu hanya akan menjadikan luka di dalam hatinya yang bisa menjadikan ia dendam kepada orang tuanya. Dan ketika orang tua tidak selalu ada di sisinya maka akan menjadikan anak merasa kesepian dan kurang kasih sayang, akibatnya dia akan mencari kekurangan itu pada apapun dan siapapun untuk memenuhinya.

Jika orang tua ingin anaknya menjadi hebat maka contohkanlah bagaimana sebenarnya orang hebat itu. Jika orang tua ingin anaknya menjadi orang yang baik maka berikanlah pandangan yang benar tentang orang baik tersebut. Dan jika orang tua ingin anaknya bijak maka contonkanlah perilaku bijak supaya anak tahu bagaimana seharusnya dia berpijak. 

Orang tua yang baik adalah orang tua yang menjadi idola dan kesayangan bagi anaknya. Bukan orang tua yang ditaati karena keterpaksaan dan ketakutan akibat kekerasan dari orang tuanya.[]
Lebih baru Lebih lama