Oleh Annisa Novi Alifa | Mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al Fatah, Cileungsi, Bogor
Masih banyak tokoh-tokoh yang terkenal dengan prestasinya yang bisa kita jadikan teladan untuk kita. Maka dari itu kita harus menanamkan pola pikir kepada masyarakat bahwa tidak semua selebriti bisa dijadikan teladan yang baik bagi kita.
SAAT ini pola pikir masyarakat kita harus diubah. Untuk menjadikan sebuah negara yang maju lebih baik dimulai dari mengubah pola pikir masyarakatnya terlebih dahulu. Salah satunya adalah mengubah cara berpikir tentang bagaimana cara menyikapi dunia entertainment.
Saat
ini jika seorang selebriti yang terjerat kasus atau skandal kebanyakan dari masyarakat kita menyambutnya dengan di
besar-besarkan bahkan acara TV mengundang mereka untuk menjadi bintang tamu
utama. Padahal selebriti itu hanya ingin
mencari sensasi semata agar tambah terkenal.
Kebanyakan
dari penonton acara di televisi saat ini adalah anak di bawah umur. Jika
dibiarkan pola pikir anak pun akan mengikuti apa yang dia lihat. Contoh pertama
artis yang kemarin terkena kasus pelaku pelecehan anak di bawah umur dan
dipenjara. Setelah keluar dari penjara dia malah di sanjung-sanjung bak seorang
pahlawan dan disiarkan di televisi. Jika anak kecil yang melihat anak itu akan berpikir
bahwa seseorang yang melakukan kejahatan walau pun itu termasuk tindak
kejahatan berat dia tetap akan diterima di masyarakat dengan baik bahkan akan
di sanjung-sanjung.
Kedua,
seorang seleb tiktok yang konten-kontennya hanya berisikan kesombongan dan berisikan
kata-kata yang kasar pun dia di berikan tempat untuk tampil di acara TV yang penontonnya
lumayan banyak. Secara tidak langsung itu membuktikan bahwa masyarakat sekarang
hanya menginginkan sebuah hiburan yang tidak mendidik. Padahal banyak orang
yang memiliki kemampuan yang patut untuk di apresiasi.
Ketiga,
belum lama ini seorang influencer yang mengatas namakan Islam, dia melakukan
rasisme terhadap orang non Islam. Di dalam videonya dia mengatakan bahwa
orang-orang yang menyukai artis asing seperti artis KPOP (Korean POP) mereka
itu kafir. Sedangkan kebanyakan yang menonton videonya adalah anak kecil.
Sehingga secara tidak langsung dia mengajarkan bahwa semua orang yang memiliki rasa
suka terhadap orang yang bukan Islam itu mereka juga kafir.
Seorang
selebriti itu bukan teladan, tidak semua selebriti bisa dijadikan sebagai
patokan untuk kita melakukan sesuatu. Mungkin beberapa dari mereka memiliki
atitude yang baik dan bisa kita jadikan contoh. Akan tetapi ada juga yang
tidak. Oleh karena, itu kita sebagai manusia yang bisa membedakan mana hal yang
bisa di jadikan teladan atau tidak, sebaiknya tidak terlalu membesar-besarkan
jika ada selebriti yang terjerat kasus dan tidak terlalu merespons selebriti
yang hanya mencari sensasi dengan cara hal yang menurut kita tidak benar atau
tidak baik untuk dijadikan contoh. Apalagi sekarang ini banyak sekali artis
yang hanya memamerkan kekayaannya. Mereka senang sekali menghambur-hamburkan
uang untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Masih
banyak tokoh-tokoh yang terkenal dengan prestasinya yang bisa kita jadikan teladan
untuk kita. Maka dari itu kita harus menanamkan pola pikir kepada masyarakat
bahwa tidak semua selebriti bisa dijadikan teladan yang baik bagi kita.
Kita
bisa menjadikan tokoh-tokoh Islam sebagai contoh kita dalam kehidupan
sehari-hari, seperti para sahabat yang sering bersedekah sampai hartanya habis.
Jika memang kita akan mengikuti kehidupan artis kita bisa ambil contoh artis
yang suka bersedekah di dalam videonya dia mengajarkan kita untuk bersedekah kepada
orang yang kekurangan dalam hal ekonomi.
Jika
kita bisa menanamkan pemikiran bahwa tidak semua hal yang dilakukan oleh
artis-artis kita itu sebagai contoh kemungkinan besar masyarakat Indonesia akan
memiliki pemahaman yang bagus, dan masyarakat kita akan semakin maju dengan perkembangan
zaman. []