Menyimak Kisah, Menyibak Hikmah



Buku " Menyimak Kisah, Menyibak Hikmah" ini mengambil referensi dari berbagai buku, seperti: Sirah Nabawiyah karangan Syeikh Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy dan Syeikh Dr. Muhammad Al-Ghozali, yang mengulas kisah perjalanan hidup Rasulullah SAW, juga buku Kisah 60 Sahabat Rasulullah, karangan Syeikh Khalid Muhammad Khalid.

Penulis mengambil beragam kisah teladan sekaligus hikmah yang terkandung di dalamnya dengan tujuan menjadikan kehidupan yang indah dan bermakna bagi para pembaca.

Namun, penulis tidak bertujuan untuk membatasi ruang berpikir dan sudut pandang bagi para pembaca dari kisah yang disajikan, bisa saja melihat dari sudut pandang yang berbeda dan mendapat hikmah yang berbeda pula.

Dari setiap judul kisah yang ditampilkan, penulis selalu menuliskan kata-kata hikmah yang dapat kita ambil, juga point-point penting dari hikmah yang berkaitan dengan kisah tersebut.

Dari 33 judul kisah yang terdapat pada buku ini ada 1 judul yang bisa kita amalkan terutama bagi para Mahasiswa/i yang bergelut di bidang dakwah jurnalistik juga para da’i dan kaum muslimin pada umumnya, yaitu hendaknya kita harus banyak membaca dan menulis.

Penulis mengajak pembaca untuk membiasakan membaca dan menulis, karena keduanya merupakan kebiasaan yang sangat berharga. Sejatinya, ummat Islam harus mempunyai minat yang besar dalam membaca dan menulis. Ketahuilah,  bahwa orang-orang hebat selalu memiliki kebiasaan membaca dan menulis disela-sela aktivitasnya yang padat.

Penulis mengangkat kisah yang menandakan besarnya perhatian agama Islam terhadap aktivitas membaca dan menulis.

1. Pertama, wahyu yang pertama kali diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 yang dimulai dengan perintah membaca, “Iqra!” (bacalah). Saat itu Rasulullah SAW yang belum bisa membaca dan menulis diperintahkan oleh Malaikat Jibril untuk membaca. 

Dengan ketakutan Rasulullah menjawab bahwa beliau tidak bisa membaca.Tapi Malaikat Jibril terus menyuruh beliau membaca sambil mendekap beliau.

2. Kedua, dalam momentum Perang Badar,  kaum muslimin meraih kemenangan yang gemilang. Alhasil, ada begitu banyak harta rampasan perang (ghanimah) yang didapat kaum muslimin. Banyak pula tawanan yang berhasil dikumpulkan. Dibuatlah ketentuan bahwa siapa saja tawanan yang ingin membebaskan dirinya, boleh membayar dengan uang tebusan. Tapi, bagi siapa saja yang pandai baca tulis, Rasulullah SAW mensyaratkan mereka harus mengajarkan baca tulis kepada ummat Islam yang belum pandai baca tulis. Ini pun menunjukan betapa berharganya kebiasaan membaca dan menulis di sisi Rasulullah.

3. Ketiga, Zaid bin Tsabit, seorang sahabat yang sejak kecil sudah dibawa orangtuanya kepada Rasulullah SAW agar mendapatkan bimbingan dan pengajaran. Mengetahui adanya bakat dalam menulis dan membaca pada diri Zaid, Rasulullah pun menyemangati dan mendorongnya untuk menguasai berbagai bahasa. Kelak, Zaid bin  Tsabit menjadi penulis surat Rasulullah SAW untuk mendakwahi raja-raja atau penguasa-penguasa di berbagai daerah. Perihal Zaid ini pun menampakkan betapa pentingnya membaca dan menulis bagi umat Islam. 

4. Keempat, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada Ali bin Abi Thalib, sebagaimana yang dicatat sang sahabat, Annas bin Malik, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya!”. 

5. Kelima, semaraknya semangat umat Islam dalam membudidayakan membaca dan menulis. Bahkan jika kita membuka sejarah, ternyata bidang literasi (baca tulis) ini turut ditempuh umat Islam untuk mencapai kejayaan. Masa kejayaan umat Islam dalam bidang ilmiah adalah pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid (Khilafah Abbasiyah) di Bagdad. Kejayaan itu dimulai dengan penumbuhan semangat keilmuan. Buku-buku dari daerah lain diterjemahkan sehingga bisa dipahami umat Islam. Kita pun mengenang ilmuan-ilmuan Islam yang lahir pada zaman tersebut, seperti: Ibnu Shina, Ibnu Rusyd, Al-Khuwarizmi, Ibnu Firnas, dan sebagainya.

Adapun kelebihan dari buku ini,  yakni disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, sekali pun dengan orang awam.  Dan kelebihan yang lainnya, yaitu ada kalimat penekanan yang dijadikan hikmah dari kisah yang ditulis.

Dan kekurangan dari buku ini adalah masih terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan, serta gambar pada cover yang terkesan berlebihan. [Iwan Hermawan]

Data Buku

Judul Buku: Menyimak Kisah Menyibak Hikmah (Jilid 2)

Penulis: Mhd. Rois Almaududy

 Penerbit: Checklist

Cetakan Pertama: 2018

Lebih baru Lebih lama