BASHIRAHNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan cakupan vaksinasi bagi masyarakat lanjut usia dan mendorong vaksinasi juga pada remaja dalam penanganan pandemi terkait percepatan vaksinasi Covid-19.
"Salah satu strategi pemerintah untuk bisa meningkatkan vaksinasi kepada lansia adalah bagaimana dikaitkan capaian vaksinasi lansia ini dengan status PPKM," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers "Kejar Vaksinasi Lansia Demi Indonesia yang Lebih Sehat" secara daring diikuti di Jakarta, Kamis (4/11).
Nadia menyebutkan, capaian vaksinasi lansia dosis pertama masih 41 persen dan dosis kedua baru 25 persen. Selanjutnya, ia mengatakan, capaian vaksinasi terhadap remaja atau anak usia 12-17 tahun juga masih rendah.
"Hampir rata-rata kegiatan vaksinasi lansia ini kita iringi dengan memberikan sembako kepada mereka," katanya.
Walau begitu lansia memiliki jumlah yang sudah divaksin tidak terlalu sedikit.
"Tapi Alhamdulillah, sampai saat ini lansia yang sudah kita vaksinasi yaitu 63,28 persen untuk dosis pertama dan 42,88 persen dosis kedua," ujar Nadia.
Adapun, capaian vaksinasi remaja dosis pertama baru berkisar 18 persen dan suntikan dosis kedua sekitar 14 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 62 juta penduduk Indonesia dengan usia di bawah 14 tahun pada sensus 2020. Itu artinya, persentasenya mencapai 23,14 persen dari total populasi 270 juta jiwa. Hal ini menjadikan anak-anak harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin.
Sementara itu untuk menjaring remaja, dilakukan pada saat dilaksanakannya PTM (Pembelajaran Tatap Muka).
Wakil Ketua DPRD Kalsel, Syarifudin, Kamis (4/11/2021), mengungkapkan: "Vaksin di sekolah itu yang harus digencarkan. Sampai sekarang, baru berapa siswa yang divaksin, sedangkan salah satu syarat PTM adalah 50 persen sudah divaksin."
Adanya mispersepsi dan hoaks, kata Nadia, adalah salah satu kendala utama yang terus berusaha diatasi.[Mu'arofah Sya'ada]