Pilihan dan Tujuan

Foto: penulis

Oleh Syahrus Sidieq | Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi Bogor

Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan di dunia ini memiliki tujuan, baik itu berupa langit, bumi, daratan, lautan, tumbuhan, hewan, bahkan para malaikat, jin dan manusia.

Sebagian dari kita pasti pernah bertanya-tanya, apa tujuan Allah SWT menciptakan manusia. Bukankah Allah SWT telah menciptakan makhluk yang sempurna dalam wujud malaikat, yang selalu patuh dan tidak pernah menentang perintah Allah SWT.

Apakah Allah SWT menciptakan manusia begitu saja lalu membiarkannya? 

Sebagaimana pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dalam Q.S Al Mu’minun ayat 115 yang artinya:

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (Q.S Al Qiyamah: 36).

Lantas apa tujuan Allah SWT menciptakan manusia, yang bahkan tidak semua dari mereka beriman kepada-Nya?

Manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna, karena Allah SWT memberi manusia akal untuk berpikir dan memilih kehendaknya sendiri. Dengan kemampuan akal untuk berpikir dan kehendaknya sendiri, manusia bisa menjadi lebih baik dari malaikat, atau mungkin sebaliknya.

Jika manusia mau menuruti perintah Allah SWT, maka dia menjadi makhluk yang lebih baik dari malaikat. Namun, jika manusia menentang perintah Allah SWT, maka dia lebih rendah dibandingkan hewan.

"Dan sungguh, akan kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 179)

Tujuan dan pilihan adalah salah satu bentuk hukum sebab akibat, yang dimana manusia memiliki tujuan ta'at kepada-Nya, maka iya memilih untuk menjadi ciptaan yang lebih baik.

Tapi ketika ia bertujuan untuk tidak menta'ati perintah-Nya, maka ia memilih menjadi lebih hina dari pada hewan.[]

Yuharriska

Jurnalis Bashirah Media

Lebih baru Lebih lama