4 Cara Meredam Amarah


Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR -Amarah adalah sifat bawaan manusia. Tentu saja tidak selalu buruk, amarah di dalamnya juga mengandung manfaat dan kemaslahatan, hanya saja tergantung penempatannya saja dan kadarnya jangan berlebihan.

“Orang yang tidak bisa marah, terdapat kekurangan pada dirinya. Hanya saja, kemarahan itu harus diterapkan pada tempatnya. Apabila melampaui batas dan rambunya, maka akan menimbulkan bahaya, sehingga akan merugikan dan menjadi sifat tercela,” kata Syaikh Shaleh Al-Fawzan, ulama terkemuka di Arab Saudi.

Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyaallahu 'anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Rasulullah Nabi Muhammad, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab: “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari nomor 6116)

Sebagai umat Muslim yang taat untuk tetap menjaga amarahnya. Berikut beberapa cara untuk meredakan amarah sesuai anjuran Rasulullah ﷺ:

1. Membaca isti’adzah

Salah satu yang dianjurkan untuk meredakan amarah adalah membaca doa isti’adzah, doa untuk meminta perlindungan Allah Swt dari godaan setan dan perasaan marah. Rasulullah ﷺ bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).

2. Diam

Jika seseorang marah tindakan dan ucapan akan tidak beraturan, hingga mampu mendatangkan murka Allah. Maka dari itu, saat marah lebih baik untuk diam agar terhindar dari dosa akibat perilaku yang muncul dari perasaan marah.

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi ﷺ bersabda, “Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Nabi ﷺ juga mengingatkan hamba tentang marah "Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat." (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Berwudhu

Bahwa sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia, dan air wudhu mampu menenangkan api amarah dalam hati. Maka saat marah segeralah berwudhu untuk meredakan perasaan amarah lainnya. Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda:

“Sesungguhnya marah itu dari syaitan, dan syaitan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

4. Mengubah posisi

Saat dengan meluapkan emosi biasanya seseorang akan berdiri sebagai bentuk respon marah. Jadi, cobalah untuk duduk agar perasaan marah segera hilang. Dari Abu Dzar, Rasulullah ﷺ menasihatkan:

"Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud), demikian semoga bermanfaat bagi semuanya yang membacanya.[Ahmad Firmansyah]


Yuharriska

Jurnalis Bashirah Media

Lebih baru Lebih lama