Hanya Berharap Sebutir Keindahan Dunia

 

Foto: penulis

Oleh Tian Erika | Mahasiswi STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor


Sebagai umat muslim adakalanya kita menjalankan ibadah dengan penuh semangat berdiri untuk sholat malam dengan harapan hal-hal yang terbaik datang pada diri kita.


Dengan harapan jodoh mendekat dan karir melesat serta meminta yang terbaik untuk diri kita, sampai lupa mengharapkan ampunan dari Allah SWT, lupa mengharapakan akan balasan surga, seolah olah dunia lebih mulia dari akhirat.


Penuh semangat dalam mengerjakan sholat duha dengan harapan mempunyai usaha yang sukses, kemudahan dalan berkarir dan sebagainya. Tanpa sadar melebihkan itu semua dibandingkan mengharap ridho Allah SWT, padahal surga tidak bisa dicapai kecuali dengan ridho-Nya.


Denga penuh semangat kita mengucapkan shalawat, dengan harapan apa yang dibayangkan dapat didapatkan. Seolah-olah shalawat Nabi hanya untuk balasan dunia, padahal itu sebagai bentuk kerinduan bagi kita semua, untuk kita berharap syafaat nanti dari kekasih Allah SWT.


Ingat kita tidak sedang berbicara hukum beribadah dengan harapan turut mendapatkan dunia, hanya saja tidakkah takut jika kita terlalu melebihkan harapan pada duniawi dan terlena sehingga lupa mendambakan surga.


Tidakkah kita takut jika balasan ibadah kita Allah SWT segerakan di dunia, hingga tak bersisa lagi balasan di akhirat kelak.

Atau jangan-jangan kita sedang berpura-pura untuk mengejar akhirat?


Sebagaimana dalam QS. Asy-Syura ayat 20 yang artinya: "Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat." 


Semoga kita semua tidak termasuk orang orang yang hanya berpura-pura untuk mengejar akhirat, dan semoga Allah SWT mempermudah urusan kita di dunia terlebih di akhirat nanti.

Yuharriska

Jurnalis Bashirah Media

Lebih baru Lebih lama