Jangan Mencaci Seorang Muslim


Oleh Bahron Ansori*

Islam adalah agama mulia. Seluruh etika kehidupan diatur dalam Islam. Dalam Islam, tak ada seseorang pun yang dibolehkan mencaci muslim lainnya. Sebab mencaci muslim merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah dan RasulNya. Hal ini seperti dalam sabda Nabi Shallallah ‘Alaihi Wasallam, “Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membunuhnya adalah perbuatan kufur.” (HR. Bukhari, Muslim).

Dalam hadis lain Rasulullah Shallallah ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang muslim itu bersaudara terhadap muslims lainnya, ia tidak boleh menganiaya dan menghinanya. Seseorang cukup dianggap berlaku jahat karena ia menghina saudaranya sesama muslim.” (HR. Muslim).

Termasuk perbuatan mencaci muslim di antaranya adalah menyakiti, mencela, mengadu domba serta senang menyebarkan gosip yang tidak benar, mencemarkan nama baik sehingga bisa merusak keluhuran martabat saudaranya, dan membuka rahasia pribadi yang tidak patut diketahui orang lain.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki atau perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Qs. Al Ahzab: 58).

Orang yang suka mencaci seorang muslim, maka kelak semua amal yang telah dilakukannya menjadi sia-sia. Ini seperti dikatakan dalam sebuah hadis, “Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, Rasulullah Shallallah ‘Alaihi Wasallam ditanya, “Wahai Rasulullah, jika ada seorang wanita yang melakukan shalat malam, siang harinya ia berpuasa, tetapi ia menya-kiti tetangganya dengan lisannya?”

Rasulullah Shallallah ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Tiada kebaikan sedikitpun dalam amal perbuatannya, dan ia kelak akan masuk neraka.” (HR. Al Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad).

Termasuk perbuatan mencaci muslim adalah memanggil seseorang dengan kata-kata kafir, musyrik, munafik dan sebagainya. Nabi Shallallah ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang memanggil seseorang dengan kata-kata kafir atau ia berkata, ‘Wahai musuh Allah, sedang orang yang dikatakan itu tidak begitu keadaannya, maka tiada lain tuduhan itu akan kembali kepada dirinya.” (HR. Bukhari).

Setiap Muslim adalah saudara, karena itu tak layak jika sesama muslim harus saling mencaci, mencela, menghina dan menuduh dengan tuduhan yang bukan-bukan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Qs. Al Hujurat: 10).

Nabi Shallallah ‘Alaihi Wasallam menambahkan, “Setiap orang muslim terhadap muslim lainnya itu, haram darahnya, hartanya dan harga dirinya.” (HR. Muslim dan At Tirmidzi).

Jadi, tak ada gunanya kita saling mencaci antar sesama. Bukankah Allah Yang Maha Perkasa menjadikan kita (umat Islam) sebagai umattan wahidah, umat yang satu sama lain harus saling melindungi, bahu-membahu dan tolong-menolong. Ingat, mencaci seorang muslim, hakikatnya adalah mencaci Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Nabi dan diri kita sendiri sebagai seorang muslim.

Saudaraku, agar caci-mencaci di antara sesama muslim tidak terjadi, maka ada beberapa hal yang mesti kita amalkan. Pertama, adalah memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar dia menghilangkan segala prasangka di hati kita terhadapat sesama Muslim lainnya. Kedua, jangan tinggalkan silaturrahim. Ketiga, salinglah berkirim kabar atau nasihat-menasihati walau hanya melalui sms. Keempat, jangan segan untuk membantu saudara kita. Jika kita membantu mereka (saudara kita) dengan uang, maka sesungguhnya uang kita adalah uang yang dikeluarkan untuk membantu saudara kita.

Bukankah kita Hizbullah? Bukankah kita Ahlul Haq? Karena itu, bertekad dan buktikanlah kalau kita ini adalah Hizbullah dan pengamal kebenaran. Jangan hanya sekedar pengakuan, sebab Allah Ta’ala akan mencatat kita sebagai orang munafik jika mengaku Hizbullah dan Ahlul Haq tapi prilaku kita masih seperti orang-orang jahiliyah. Sebagai Hizbullah yang juga mengikrarkan diri sebagai Ahlul Haq, maka seharusnya prilaku kita mencontoh prilaku Rasulullah Shallallah ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya agar kita selamat dunia akhirat.

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita hamba yang bersahabat, saling mencintai karena Allah, membenci karena Allah, bahu membahu dalam meringankan beban saudara, tolong menolong dalam kebaikan demi menggapai ridho Allah penguasa alam semesta. Buang jauh-jauh rasa saling benci, saling caci, saling menebar aib dan prasangka, saling berwajah masam, saling iri dan dengki, saling dendam satu sama lain. Wallahua’lam.

*Pemerhati masalah sosial, agama. Tinggal di Majalengka

Lebih baru Lebih lama