Blokir Konten Soal Palestina, Rating Facebook Anjlok





Foto : CNN


BASHIRAHNEWS.COM, BOGOR - Kebijakan Facebook yang membatasi dan menghapus konten yang berkaitan dengan isu Zionis dan keyword Israel berbuntut panjang dalam penilaian di Play Store.


Sebagai platform media sosial yang digunakan ratusan juta pengguna, ulasan dan rating yang bagus sangat penting bagi Facebook.


Namun, sejak pihak Facebook banyak menghapus unggahan terkait gejolak Israel-Palestina, membuat reaksi negatif penggunanya yang menjadi bumerang.


Kini, rating aplikasi Facebook di Play Store mendadak anjlok.


Semula bertahan di 5 Bintang, kini hanya mendapat rating 2 bintang atau tepatnya 2.7 hingga Rabu (19/5/2021) pagi ini.


Di kolom ulasan tampak sejumlah pengguna asal Indonesia yang memberi penilaian 1 bintang menilai Facebook terafiliasi dengan Israel.


Mayoritas mereka mengeluhkan konten yang diblokir oleh pihak Facebook lantaran menyudutkan Israel atau memberitakan soal Palestina.


Israel diketahui membombardir kawasan Gaza selama sepekan terakhir dan sudah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina. Militan Gaza diketahui juga sudah menembakkan ribuan roket sebagai tindakan balasan.


Tendensi negatif pada Facebook bukan cuma di toko aplikasi, sejumlah netizen di Twitter menyerukan media sosial buatan Mark Zuckerberg ini.


Berikut beberapa ulasan netizen:


“Kenapa setiap postingan tentang palestina kalian hapus wahai pihak Facebook?? Sudah jelas Zionis Israel itu penjajah dan pembunuh. kalau kalian mendukung Israel apa bedanya kalian juga pembunuh. ISRAEL TERORIST!,” tulis akun Junaidi 85, , dikutip Rabu (19/3/2021).


“Facebook belakangan ini menjadi corong ke golongan tertentu dan tidak adil. Terbukti berita-berita mengenai Palestina langsung disaring ketat dan akun yang memberitakan autoblokir. Facebook membatasi kemerdekaan informasi dan pendapat,” kata Jan’s SeeNew Lingga.


“Aplikasi yang terkontaminasi dengan politik apalagi berpihak pada penjajah Israel. Menutup mata terhadap semua kekejaman dan penindasan Israel pada rakyat Palestina merupakan kejahatan kemanusiaan. Memblokir akun yang menyudutkan Israel merupakan persekongkolan jahat, uang yang kamu dapat berlumuran darah anak-anak yang gugur di Jalur Gaza,” ucap Mujawwid Arif.


Sebelumnya, kantor media Pemerintah Palestina di Jalur Gaza mengkritik beberapa plaform media sosial pada Senin (10/5) lalu. Facebook, Twitter, dan Instagram dituduh telah menyensor konten Palestina selama eskalasi di Yerusalem.



Kantor media Palestina kemudian menekankan bahwa langkah-langkah tersebut adalah bukti keterlibatan platform media sosial ini dengan otoritas Israel dan standar ganda mereka.


Mereka mengalihkan pandangan publik dari pelanggaran pendudukan Israel sambil membatasi konten pro Palestina dengan dalih melanggar standar penerbitan.


Pemerintah Palestina di Gaza meminta platform tersebut untuk mengakhiri ‘Posisi anti-Palestina’ mereka dan mengaktifkan kembali semua akun yang telah dilarang.[Yuharriska]

Lebih baru Lebih lama