Ramadhan, Hadiah dari Allah untuk Kita

Foto : Penulis


Oleh M. Nailur Ridho | Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor 

APA perasaan kita jika mendapat hadiah yang indah dari orang yang dikasihi? Tentunya akan senang dan gembira bukan? Itu perasaan yang wajar dan sangat manusiawi, apalagi jika yang memberi hadiah kita adalah penguasa alam semesta, pencipta kita, Allah SWT, tentu perasaan kita lebih senang dan gembira.


Ramadhan merupakan hadiah yang sungguh indah dari Allah untuk kita. Hadiah untuk hamba-hamba Allah yang beriman. Di dalamnya ada keberkahan yang berlimpah. Semua amal kebaikan akan Allah lipatgandakan .


Bukti bahwa Ramadhan adalah hadiah untuk kita adalah Allah akan ampunkan dosa-dosa kita di antara dua Ramadhan. Nabi Saw bersabda:


الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ (رواه مسلم)


Shalat yang lima, jum’at ke jumat dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penebusan dosa di antaranya jika meninggalkan dosa-dosa besar (HR. Muslim)


Allah ampunkan dosa orang berpuasa di siang hari dan qiyam di malam hari. Adakah kita yang tidak berdosa? Begitu banyak pintu dan jendela dosa yang kadang terbuka. Sebagai seorang anak kita bisa berdosa kepada kedua orang tua kita, sebagai tetangga kita bisa berdosa pada mereka, sebagai murid bisa saja kita berdosa kepada guru/dosen yang mengajar sebagai pimpinan kita bisa berdosa pada bawahan kita, sebagai pejabat dan penguasa kita bisa berdosa pada rakyat kita, sebagai hamba kita pun bisa berdosa pada Allah. Karena itulah Allah sediakan Ramadhan sebagai peleburan dosa-dosa kita. 


Ramadhan sendiri maknanya adalah hari-hari yang sangat panas membakar. Apa yang dibakar? Dosa. Dengan apa? Dengan taubat dan amal shalih, seperti puasa, qiyam al lail, tilawah al Quran dan amal kebaikan yang lain.


Kita rindu selalu bertemu Ramadhan. Kita gembira bertemu Ramadhan. Maka jangan menyia-nyiakannya. Ia pasti akan berlalu meninggalkan kita atau sebaliknya kita yang lebih dahulu meninggalkannya. Jangan sia-siakan Ramadhan.


Perbanyaklah kebaikan berupa taubat, tahanlah hawa nafsu yang mengajak maksiat, jagalah pandangan karena ia panah Iblis yang beracun, gantilah dengan memandang dan membaca al-Quran, jagalah lisan dari ghibah dan dusta, gantilah dengan banyak zikir dan tilawah atau menyampaikan dakwah sebagai ahsanu qaulan, tahanlah kaki untuk melangkah ke tempat maksiat, bawa ia ke tempat sholat, berbukalah dengan yang halal dan jangan balas dendam, semua diminum dan dimakan, karena hal itu bagaikan meruntuhkan istana takwa yang baru saja dibangun.


Tadarus Al Qur’an suatu hal indah penuh hikmah, dialog hamba pada Tuhannya, bukti dekat Tuhan pada hambanya.


Akhirnya, semoga Allah sehatkan badan kita, kokohkan iman kita dan kuatkan tekad kita untuk mengisi detik demi detik Ramadhan dengan kebaikan dan kebaikan dan akhirnya menjadi hamba Allah yang muttaqin. Aamiin ya rabbal alamin. 



Lebih baru Lebih lama