Oleh Ghifar Al Khumasi | Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor
SANGATLAH jelas bahwa syaithan adalah musuh terbesar umat manusia, yang bermula dari enggannya ia bersujud kepada Adam dimana Allah memerintahkan mereka. Dengan besarnya rasa sombong yang mereka miliki, mereka memilih berpaling dan memilih untuk menjerumuskan seluruh keturunan Adam Alaihisalaam.
Tipu muslihat syaithan bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Mereka kekal dari awal mereka diciptakan hingga hari kiamat tiba. Berapa banyak umat manusia yang mereka bodohi dengan tipu muslihatnya yang begitu dahsyat, mereka mengeluarkan seribu satu cara untuk menggoda manusia.
Manusia tidaklah mampu melawan tipu daya syaithan melainkan dengan bantuan Allah SWT, semakin dekat ikatan seorang hamba kepada Allah, maka akan semakin terhindar ia dari godaan syaithan, akan semakin kuat benteng pelindung yang menahannya untuk melakukan amalan yang menyimpang.
Lalu bagaimana cara seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah SWT? Yaitu dengan memperbanyak dzikir (mengingat) Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dalam Al-Qur'an disebutkan:
ٱسۡتَحۡوَذَ عَلَیۡهِمُ ٱلشَّیۡطَـٰنُ فَأَنسَىٰهُمۡ ذِكۡرَ ٱللَّهِۚ
"Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah;". [Surat Al-Mujadilah 19]
Di kala seseorang berada dalam genggaman syaithan, maka langkah pertama yang ia lakukan adalah melupakan dirinya akan dzikir kepada Allah.
Dalam ayat lain Allah berfirman :
(وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِینَ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمۡ أَنفُسَهُمۡۚ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ)
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik. [Surat Al-Hasyr 19]
Di sinilah hebatnya tipu daya syaithan, pertama ia lupakan manusia berdzikir kepada Allah, kemudian Allah lupakan ia akan dirinya sendiri. Maka tidak heran kalau sering kita lihat seseorang yang ia melakukan suatu maksiat lalu keesokanya ia terheran-heran dan berkata "mengapa kok saya bisa sampai melakukan hal seburuk itu?"
Ia lupa akan dirinya, jelas ia pasti lupa akan apa yang sudah ia perbuat dan hal itu berawal dari lupa akan dzikir kepada Allah SWT.
Semoga kita tetap dijadikan hamba Allah yang selalu mengingat-Nya dan terhindar dari dahsyatnya tipu daya syaithan yang terkutuk.[]