Tradisi-Tradisi Unik Yang Hanya Ada di Indonesia


BASHIRAHNEWS.COM
- Pasti sudah tak asing lagi bukan? Jika Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis, suku, dan kepercayaan. Jadi tidak salah kalau dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia memiliki beragam tradisi unik yang berbeda-beda di setiap daerah.
 Tradisi-tradisi ini masih dijaga hingga sekarang, jadi Anda tetap bisa melihat bagaimana tradisi ini hidup berdampingan dengan masyarakat.

Tradisi dan adat istiadat ini pasti membuat bangga kita sebagai orang Indonesia, karena memang cuma bisa ditemukan di tanah air kita saja.

Penasaran tradisi unik apa saja yang bikin Indonesia beda dari yang lain? Yuk, langsung dibaca!

1. Ma’Nene, Tana Toraja

Tana Toraja, Sulawesi Selatan merupakan salah satu destinasi yang bisa kamu kunjungi untuk melihat keberagaman budaya Indonesia. Salah satu tradisi yang paling unik di Tana Toraja adalah Ma'Nene.

Ritual unik dan misterius ini merupakan kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang sudah meninggal dunia ratusan tahun lalu. Walaupun saat ini ritual tersebut sudah jarang dilakukan, beberapa daerah seperti Desa Pangala dan Baruppu masih rutin melaksanakan ritual tersebut setiap tahunnya.

Upacara ritual yang dilaksanakan setiap bulan Agustus ini diartikan sebagai penguasa kekerabatan di antara mereka. Bahkan, ritual Ma'Nene sudah menjadi aturan standar tak tertulis yang selalu dipatuhi oleh setiap warga negara.

Selanjutnya, setelah dikeluarkan dari kuburan, jasad tersebut dibersihkan. Lalu, pakaian yang digunakan jasad tersebut digantikan dengan menggunakan kain atau pakaian baru. Setelah pakaian baru terpasang, jasad dibungkus dan dimasukkan kembali ke Patane.

Ritual Ma’Nene tidak hanya sekadar ritual memandikan jasad dan memakaikan pakaian baru. Ritual ini memiliki makna lebih, yakni mencerminkan betapa pentingnya hubungan antar-anggota keluarga bagi masyarakat Toraja, terlebih bagi sanak saudara yang telah terlebih dahulu meninggal dunia.

2. Iki Palek, Papua Barat

Suku yang bermukim di Lembah Baliem, Papua ini memiliki cara yang ekstrem untuk mengekspresikan bukti cinta kepada kerabat atau keluarga yang meninggal. Mereka memotong satu ruas jarinya sebagai bentuk kesetiaan terhadap orang terdekatnya yang meninggal.

Pemotongan jari juga diartikan sebagai rasa sakit yang luar biasa. Tradisi ini disebut dengan Ritual Iki Palek. Mereka pun sadar jika ritual ini sangat menyakitkan. Namun, mereka rela melakukan apa saja demi bukti cinta terhadap pasangan.

Iki Palek dilakukan oleh wanita saja. Jadi, ketika kerabat dekat, suami atau anak meninggal, maka jari mereka akan dipotong. Jangan heran jika melihat jari ibu-ibu di sini banyak yang terputus. Hal ini menandakan jika banyak kerabat dekat yang telah meninggal.

Untuk memotong ruas jari, mereka menggunakan kapak atau pisau tradisional. Bahkan tak jarang mereka menggigit jari mereka sendiri hingga terputus. Bagi Suku Dani, jari diartikan sebagai simbol kerukunan, kesatuan, dan kekuatan dalam diri manusia maupun keluarga.

3. Tabuik , Sumatera Barat

Tabuik adalah bahasa Arab yang memiliki arti kata tabut atau mengarak. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di Pantai Barat, Sumatera Barat yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara tabuik ini digelar setiap hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Upacara tradisi ini menjadi simbol dan bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhdapat cucu Nabi Muhammad SAW.

4. Khanduri Blang, Aceh

Khanduri Blang atau khanduri jak u blang (khanduri sebelum menanam pagi) merupakan salah satu adat dan budaya masyarakat sebelum turun sawah. Tradisi ini sudah ada sejak puluhan ataupun ratusan tahun silam Yang dilakukan oleh masyarakat Aceh ketika akan turun sawah atau memasuki masa menanam padi, yang bertujuan untuk memohon doa dan keberkatan demi keselamatan tanaman padi dari segala hama dan penyakit. Selain itu, kenduri blang juga bertujuan memohon kepada Allah SWT. supaya mendapatkan hasil panen melimpah ruah dan juga membangun tali silaturrahmi dengan sesama masyarakat setempat.

5. Pasola di Sumba, Nusa Tenggara Timur

Pasola terus berkembang menjadi sebuah tradisi turun-temurun bagi masyarakat Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Acara ini merupakan sebuah permainan ketangkasan melempar lembing kayu sambil menunggang kuda.

Pasola digelar dalam menyambut masa tanam. Zaman dahulu, mereka percaya bahwa dengan adanya kecelakaan saat acara berlangsung, hal ini menjadi pertanda baik bagi hasil pertanian. Hingga kini, mereka tetap bertarung saat Pasola guna menjaga tradisi leluhur.

Sudah seharusnya kita bangga dengan tradisi-tradisi budaya yang tersebar di berbagai wilayah nusantara. Tradisi-tradisi tersebut merupakan sebuah bentuk peninggalan dari budaya serta sejarah yang dijalani oleh nenek moyang kita, sehingga penting bagi kita untuk mempelajari nilai-nilai sekaligus makna yang terkandung di dalamnya. [Ahmad Firmansyah]



HARGA BETON MURAH di Jabodetabek Klik di Sini

Lebih baru Lebih lama